Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sampai saat ini masih terus berlarut-larut. Pemerintah bersikap maju-mundur tanpa ada kejelasan kapan akan direalisasikan.
Anggota DPR RI Fraksi PKS Mulyanto mendesak agar wacana pembatasan BBM bersubsidi ini dibatalkan saja demi kemaslahatan masyarakat.
Dia beralasan, pembatasan BBM bersubsidi justru akan memperburuk daya beli masyarakat.
"Menurut saya memang sebaiknya Pemerintah membatalkan rencana pembatasan BBM bersubsidi. Karena kalau ini dilakukan akan semakin memukul kelas menengah," kata Mulyanto, Jumat (4/10/2024).
"Kalau masyarakat kelas menengah bermasalah akan berdampak pada aktivitas ekonomi secara luas," kata dia.
Saat ini masih banyak angkatan kerja di Indonesia yang masih kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan.
"Kondisi yang memprihatinkan ini jangan diperburuk dengan pembatasan BBM bersubsidi karena secara langsung akan memperlemah daya beli mereka yang sudah lemah," ujarnya.
Menurutnya jika pembatasan subsidi BBM tetap akan dilaksanakan, dia meminta agar rencana tersebut ditunda sampai nantinya ada pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menyebut kalau kebijakan tersebut lebih tepat dilaksanakan awal tahun 2025.
"Dalam masa transisi kepemimpinan nasional seperti sekarang sebaiknya Pemerintahan Joko Widodo fokus menuntaskan sisa program yang sudah berjalan tanpa membuat kebijakan baru yang berpotensi menimbulkan masalah," kata Mulyanto.
Hal senada juga disampaikan anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno. Dia mendukung jika pemerintah menunda pembatasan BBM bersubsidi agar tidak terus menuai polemik di masyarakat.
"Kami memberikan apresiasi kepada pemerintah, yang belum memberlakukan pembatasan BBM subsidi,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Fraksi PAN, Eddy Soeparno kepada wartawan, Senin (30/9/2024).
Baca juga: Pembatasan BBM Subsidi Jadi Oktober 2024? Ini Bocoran Terbaru dari Kementerian ESDM