Di sisi lain, Vice President Marketing Paramount Land, Mario Susanto, menyebut, komitmen menghidupkan dan melengkapi fasilitas kota Paramount Petals, membuat harga rumahnya naik signifikan.
Menurutnya, kedekatan dengan gerbang tol dan jalan raya yang banyak dilalui angkutan umum, dan lain-lain yang memperlancar akses, selalu jadi nilai jual.
“Lokasi kita hanya 5 kilometer dari bakal gerbang tol baru ruas Jakarta-Merak di gate Bitung. Karena itu, saya optimis sekali pemilik rumah dan ruko di Paramount Petals yang beli duluan pasti senang karena investasinya makin cengli,” ucap Mario.
Per hari ini, sebanyak 1.100 unit rumah di Paramount Petals telah laku. Sekitar 550 unit diantaranya sudah diserah-terimakan.
Terkait penjualan unit, Mario mengatakan, pada kuartal I/2024 nilai penjualan mencapai Rp150 miliar. Pun harga rumah perlahan turut membumbung.
Tiga tahun lalu, klaster Aster yang memasarkan rumah tipe 6x12 seharga Rp600 jutaan, kini tipe serupa di klaster Gardenia harganya menyentuh Rp1,2 miliar (harga KPR).
Baca juga: Demi Cicil Hutang Kurnia Meiga, Azhiera Adzka Ngaku Kini Tengah Bangun Usaha Properti Atas Nama Anak
Mario juga mengatakan soal jarak tempuh tidak selalu jadi ukuran. Perumahan yang lebih jauh tapi hanya perlu sekali naik angkot ke gerbang tol, jalur kereta, atau jalan raya di kawasan misalnya, bisa jadi lebih tinggi harganya dibanding rumah di perumahan yang lebih dekat ke Jakarta, tapi kita harus menempuh rute memutar atau harus berganti moda transportasi beberapa kali untuk mencapai stasiun terdekat.
Dalam waktu dekat, developer akan memasarkan hunian dua lantai bertajuk Lily, yang merupakan proyek hasil kerja samanya dengan PT Jasamarga Related Business (JMRB). Total rumah yang dibanyu 300 unit. Rumah contoh sudah jadi, hanya saja harga resminya belum dibuka ke pasar.
“Kami masih pengenalan produk. Rumah contoh sudah siap, sudah bisa dilihat di Paramount Petals. Rencananya pertengahan Juli 2024 akan dibuka kran penjualannya,” ungkap Mario.
Saat ini developer menawarkan 30 unit rumah siap huni dengan cara bayar super ringan. Yaitu, tanpa uang muka dan bisa dicicil ke pengembang selama 120 bulan.
Untuk unit rumah inden, developer melansir rumah dengan luas bangunan 125 m2, tanah 120 m2 di klaster Gardenia seharga Rp1,9 miliar sebanyak 8 unit.