Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Kementerian Pertanian atau Kementan melakukan pelatihan peningkatan kapasitas pelaksana Upland Project.
Pelatihan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai UPPO-Biogas, konservasi air hingga modernisasi pertanian.
Pelatihan yang digelar di Yogyakarta dibuka langsung oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Upland Project, Risda Sinaga. Dia mengatakan bahwa UPPO-Biogas mulai dilaksanakan pada 2023 dan telah berhasil di beberapa lokasi.
"Hasil monitoring, beberapa lokasi sudah dilaksanakan sesuai pedoman dan sebagian sudah dimanfaatkan petani. Namun sebagaian lokasi pelaksanaan masih belum sesuai pedoman," kata Risda dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/5/2024).
Baca juga: Dorong Maksimalkan Pertanian, Paramitha Widya: Pemkab Brebes Harus Perhatikan Kesejahteraan Warga
Lebih lanjut dia mengatakan, pelatihan pelaksaan UPPO Biogas tahun 2024 ini digelar untuk meningkatkan pengetahuan fasilitator desa dan penyuluh pertanian lapangan agar di akhir masa Program Upland ini dapat berjalan optimal sesuai dengan petunjuk pelaksanaan.
"Melalui pelatihan ini diharapkan pelaksaan UPPO Biogas tahun ini dapat sesuai dengan pedoman," kata dia.
Selain peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai UPPO Biogas, para peserta diberikan pengetahuan mengenai terobosan inovasi pengelolaan air dan modernisasi pertanian.
Salah satu yang terobosan inovasi pengelolaan air untuk irigasi dengan konservasi air.
Selain pentingnya kebutuhan air pada lahan pertanian, konservasi air diperlukan sebagai salah satu upaya dalam mengatisipasi dampak perubahan iklim yang bisa mengakibatkan terjadinya El Nino ataupun La Nina.
Kementan yakin dengan inovasi konservasi air, dapat menampung air hujan atau run - off sebagai salah satu upaya dalam menangani daya rusak air.
Kegiatan tersebut akan dilaksanakan oleh Petani melalui mekanisme bantuan pemerintah (banpem).
Dia yakin dengan upaya konservasi air, akan memberikan manfaat secara optimal bagi masyarakat sekitarnya, misalnya pemanfaatan air untuk irigasi sampai ke tingkat persawahan atau tingkat usahatani. Selain itu, petani dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan secara berkesinambungan juga meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Konservasi air dan lahan perlu dilakukan untuk menjaga suplai air. Kemudian selanjutnya dalam melakukan kegiatan konservasi air dan lahan sekaligus menjaga lingkungan sekitar melalui kegiatan sipil teknis dan penanaman tanaman tahunan produktif," kata Risda.
Tidak hanya sebatas itu, pengetahuan tentang modernisasi pertanian juga perlu dilakukan untuk mengajarkan petani menjadi entrepreneur atau wirausaha di bidang pertanian.
Pertanian lebih efisien dalam pengelolaannya dengan hasil pascapanen lebih baik.
"Cara menjualnya pun tidak hanya gabah tapi sudah berupa beras. Petani juga diajari packaging atau pengemasan, penjualan, serta menjaga kualitas," pungkas Risda.