TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus dikerjakan pemerintah sebagai salah satu strategi untuk merealisasikan target ekonomi Indonesia tahun 2045.
Target tersebut di antaranya, pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata melalui akselerasi pembangunan kawasan timur Indonesia, menekankan keberlanjutan pembangunan sebagai prinsip mewujudkan kota hemat energi, pemanfaatan energi terbarukan, dan rendah emisi karbon.
Baca juga: Asosiasi Sebut Mundurnya Bambang Susantono Tak akan Pengaruhi Pasokan Semen ke IKN
“Sebagai salah satu Kementerian yang diberi tugas untuk pembangunan IKN, Kementerian PUPR ingin mendorong pasokan sumber daya material dan peralatan konstruksi berbasis industri dalam negeri yang mampu mendukung prinsip pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah ditulis Senin (3/6/2024).
Terbaru, salah satu realisasi yang dilakukan Pemerintah untuk memastikan pembangunan infrastruktur berkelanjutan di IKN, adalah melalui penandatanganan kerja sama antara PT Semen Indonesia (SIG) dengan PT Bina Karya dalam penyediaan solusi bahan bangunan termasuk produk berbahan dasar semen, green cement atau semen hijau.
Baca juga: Bambang Susantono Tidak Mundur dari Kepala Otorita IKN Tapi Dimundurkan?
Direktur Utama Semen Indonesia Donny Arsal, mengatakan green cement dalam proses produksinya menghasilkan emisi gas rumah kaca lebih rendah dibandingkan semen konvensional (OPC). namun tetap memberikan kinerja setara di kelas peruntukannya.
Green cement hasil karya SIG sejauh ini telah menghasilkan penurunan emisi karbon sampai dengan 38 persen per ton semen lebih rendah dibandingkan OPC.
"Selain rendah karbon, SIG juga memberi nilai tambah efisiensi untuk jaminan ketersediaan pasokan dan pengiriman yang tepat waktu,” kata Donny.
Baca juga: Mensesneg Sebut Bambang Susantono Dapat Tugas Baru Usai Mundur sebagai Kepala Otorita IKN
Direktur Utama Bina Karya, Boyke Prasetyanto menyampaikan harapannya agar kerja sama ini dapat berjalan dengan lancar.
“Kami harap, melalui kerja sama ini, semua bangunan di Nusantara tidak hanya mengusung konsep green building, tapi juga green construction karena menggunakan bahan bangunan ramah lingkungan,” ujarnya.a