News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kecelakaan Kerja

Kecelakaan Kerja Lagi di Smelter Morowali, Menperin Ingatkan PT ITSS dan IMIP Patuhi Regulasi

Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang (kiri) dan salah satu pekerja PT ITSS di Morowali yang menjadi korban luka akibat kecelakaan kerja smelter.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan kerja kembali terjadi di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang berada di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) pada Kamis (13/6/2024).

Kali ini, peristiwa ini menyebabkan dua orang pekerja mengalami luka cukup serius.

Kejadian bermula saat karyawan sedang membersihkan lantai pabrik dari terak baja dan satu karyawan tanpa sengaja menyiram air ke terak yang baru dipotong, menyebabkan semburan uap panas yang mengenai mereka.

"Tim inspeksi dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebelumnya telah merekomendasikan perbaikan penting setelah ledakan fatal pada Desember 2023 yang menelan korban jiwa," tutur Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Jumat (14/6/2024).

Baca juga: Serikat Buruh IMIP Morowali Sayangkan Kembali Terjadi Kecelakaan Kerja di Smelter, Minta Audit Total

Kemenperin meminta ITSS dan IMIP untuk mematuhi regulasi mengenai keselamatan kerja.

Kejadian di kawasan IMIP dan melibatkan PT ITSS bukan kali ini terjadi. Pada Desember 2023 lalu tungku smelter perusahaan juga sempat meledak dan mengakibatkan korban jiwa.

Kemenperin akan berkoordinasi dengan manajemen PT ITSS dan PT IMIP untuk memastikan ketaatan terhadap regulasi keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku.

Langkah ini dilakukan untuk menegakkan standar yang tepat dalam industri smelter yang memiliki risiko tinggi.

"Bila diperlukan, Kemenperin akan melakukan inspeksi ke lokasi," tambah Agus.

Peristiwa ini sekali lagi menegaskan urgensi dari implementasi keamanan dan keselamatan (K2) yang kuat di seluruh sektor industri, khususnya di Indonesia.

Budaya keselamatan kerja haruslah menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap individu dan perusahaan, untuk mencegah kecelakaan yang dapat dihindari dan memastikan lingkungan kerja yang aman bagi semua.

"Kami mengajak semua pihak terkait untuk menjadikan keselamatan dan kesehatan kerja sebagai prioritas utama dalam aktivitas industri, sebagai langkah nyata untuk mengurangi angka kecelakaan kerja di masa yang akan datang," ucap Agus.

Tercatat sejak akhir tahun 2023 hingga saat ini, sudah terdapat lima peristiwa ledakan smelter yang memakan korban jiwa dan luka-luka dari pekerja.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini