Kedua, agen dan kurir JNE komunikatif sekali dalam menerima, menjelaskan layanan jasa kirim JNE hingga tahap pengantaran ke pelanggan.
Terakhir, tarif yang ditawarkan oleh JNE sangat terjangkau, apalagi adanya layanan JNE kargo yang menghitung tarif barang kiriman dengan berat, bukan dengan volume panjang hingga lebar meski di packing kayu.
"Ketika saya transaksi dengan pelanggan dan menyebut jasa kurir yang dipakai adalah JNE, pelanggan langsung setuju dan tidak ada tawar-menawar lagi mengenai jasa kurir. Pelayanan yang sangat prima, barang-barang yang saya kirim tidak pernah nyasar dan selamat tidak ada yang pecah. Hal ini juga menjadi nilai plus untuk bisnis saya," ungkap Yanto.
Yanto sempat iseng-iseng mencoba menggunakan jasa kurir lain, tapi justru membuatnya kecewa, barang diterima oleh pelanggan dalam kondisi pecah, padahal saat mengirimkan ia sudah menjelaskan kalau barang rentan pecah.
"Saya pernah iseng-iseng mencoba jasa kurir selain JNE, tapi malah bikin saya tombok karena celengan yang saya kirim sampai di tangan pelanggan dalam keadaan pecah, tidak hanya 1-2 saja yang pecah bahkan sampai 5 celengan pecah. Sebagai tanggung jawab kepada pelanggan, celengan pengganti saya kirim ulang menggunakan kurir JNE, eh sampai penerima aman-aman saja tidak ada yang pecah seperti jasa kurir sebelah. Kasus ini memberikan pelajaran ke saya, kalau saya tidak mau lagi coba-coba pakai jasa kurir selain JNE," tambah Yanto.
JNE terus dorong pelaku UMKM semangat berkreasi
Layanan pengiriman paket dan dokumen dalam negeri telah tersebar lebih dari 8.000 titik.
Pelanggan bisa memilih aneka ragam pilihan pengiriman barang yang ditawarkan JNE.
Mulai dari REG (Reguler), YES (Yakin Esok Sampai), OKE (Ongkos Kirim Ekonomis), Super Speed (SS), JNE Trucking (JTR) dan lain sebagainya.
JNE terus melakukan dukungan terhadap UMKM agar terus semangat berkreasi dalam mengembangkan dan memajukan UMKM di Indonesia pada 2024 dengan terus menghadirkan program “JNE Ngajak Online” tiap tahunnya.
Program “JNE Ngajak Online” yang telah aktif digelar sejak tahun 2017, sudah diselenggarakan di 183 Kota Indonesia, dihadiri kurang lebih 40 ribu pelaku UMKM untuk mengikuti berbagai pelatihan strategi penjualan di era digital dalam meningkatkan potensi UMKM.
Dalam tema tahun ini, JNE masih melanjutkan program "JNE Ngajak Online", dimana di usia yang 33 tahun dapat melaju untuk Indonesia sehingga dapat bersama-sama bergerak dengan UMKM agar siap menghadapi tantangan dengan Tema "Gass Terus Semangatnya".
Kepala Cabang JNE Sukoharjo, Haryono menjelaskan bahwa JNE berupaya mendorong UMKM di sekitarnya supaya terus semangat berkreasi dengan mengadakan workshop bareng UMKM se-Kabupaten Sukoharjo.
“Sebagai kepanjangan tangan dari JNE pusat, JNE cabang Sukoharjo rutin berkolaborasi dengan UMKM sekitar Kabupaten Sukoharjo dengan cara memberikan workshop gratis sejak tahun 2017. Dalam workshop tersebut JNE Sukoharjo selalu mendatangkan pembicara yang berkompeten di bidangnya. Tidak hanya satu pembicara saja, tapi dua hingga tiga dihadirkan untuk mengisi materi di acara tersebut,” ungkap Haryono saat dihubungi Tribunnews.