Kemudian lintingan kertas tersebut dibentuk menjadi produk.
"Kalau tatakan gelas ya dibuat melingkar, kalau tas atau keranjang dianyam," ujarnya.
Koran bekas yang sudah dianyaman kemudian dilem dan dijemur. Setelah kering, produk kemudian diwarnai menggunakan cat kayu.
"Setelah itu, produk tinggal di-finishing sesuai keperluan, misal tas diberi handle, kalau gelang diberi pengait, dan sebagainya," ujarnya.
Nares dibantu sang suami, Prasetyo, untuk membuat produk.
Serangkaian proses dari melinting hingga finishing bisa selesai dalam empat hari.
"Tapi itu berkesinambungan ya, saat ada produk yang dijemur, ada produk yang dibuat, begitu terus," urainya.
Harga produk Setyo Handmade bervariasi, seperti gelang yang dijual Rp 10.000.
Sementara untuk tas, harganya mulai dari Rp 150.000 hingga Rp 300.000.
Omzet Setyo Handmade per bulan mencapai jutaan rupiah.
Dilirik Hotel Bintang Lima
Uniknya produk Setyo Handamade dari tangan kreatif Nares mendapat atensi dari salah satu hotel bintang lima di Kota Solo.
Kini, Setyo Handmade mendapat tempat menjual barangnya di lobi hotel.
Setyo Handmade saat itu harus bersaing dengan produk UMKM lain untuk bisa mendapat fasilitas di hotel yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi Solo itu.