Kenaikan itu terjadi karena indeks harga yang diterima petani juga naik sebesar 2,88 persen atau lebih tinggi dari kenaikan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal yang mengalami kenaikan hanya sebesar 0,17 persen.
Komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal adalah upah menuai atau memanen, sewa tanah ladang, dan upah merambat.
Penurunan NTUP yang terdalam terjadi pada subsektor perikanan kegiatan pembudidaya ikan yang turun sebesar 0,50 persen.
Penurunan itu terjadi karena indeks harga yang diterima petani turun sebesar 0,33 persen.
Sementara itu, indeks biaya produksi dan penambahan barang modal mengalami kenaikan sebesar 0,16 persen.
Komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal adalah pelet, benih udang payau, upah mengikat, bibit rumput laut, dan ongkos angkut.