Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Potensi ekonomi di ekosistem haji dan umroh di Indonesia nilainya sangat besar, ditaksir mencapai Rp 70 triliun. Karena itu, potensi ekonomi ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pelaku industri di sektor ini.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan pesan ini di acara gala dinner International Islamic Expo 2024, di Jakarta Convention Center, Jumat (26/7/2024).
"Saya melihat ekosistem Umroh dan Haji ini memiliki potensi peluang pasar sekitar Rp60 triliun sampai Rp70 triliun, oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih kepada penyelenggara International Islamic Expo yang sudah 14 kali," ucap Sandiaga.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengirim jemaah Haji terbesar di dunia, di mana kuotanya mencapai 240.000 lebih.
Untuk ibadah umrah, tercatat sekitar 1,5 juta jemaah yang sudah melakukan perjalanan religi tersebut di Arab Saudi sepanjang tahun 2023.
Komponen dalam ekosistem Haji dan Umroh yang dapat dimaksimalkan potensinya adalah seperti katering di embarkasi, layanan transportasi, kebutuhan pakaian, kebutuhan jemaah lain-lainnya termasuk jasa.
"Indonesia itu jumlah (jemaah) paling besar, ada 241.000 Haji dan 1,3 juta Umroh secara keseluruhan, ini merupakan peluang pasar yang sangat potensial yang perlu dikembangkan oleh para pelaku ekonomi kreatif Indonesia," papar Sandi.
"Pada International Islamic Expo kita berharap semakin terjalin hubungan baik, silaturahmi, sekaligus membuka peluang usaha," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Agama, Saiful Rahmat Dasuki juga mengungkapkan, adanya potensi yang sangat besar pada ekosistem ekonomi haji dan umrah.
Baca juga: BPKH Jajaki Potensi Investasi Baru Haji dan Umrah dengan Arab Saudi
"Itulah bagaimana gambaran bagaimana ekosistem perekonomian haji ini harus kita terus tingkatkan dari mulai transportasinya, akomodasinya, konsumsinya," ungkap Saiful.
Untuk itu, potensi ekosistem Haji dan Umrah harus dimaksimalkan serta segera dieksekusi. Diskusi dan sinergi para pelaku industri yang selaras dengan ekosistem Haji dan Umroh perlu digencarkan.
Hal ini diharapkan mampu memperbaiki kualitas layanan dan mampu meraup potensi dari ruang lingkup ekonomi Haji dan Umroh.
Bentuk nyata ajang perkumpulan para pelaku di industri ini adalah dengan terselenggaranya kembali International Islamic Expo, yakni acara expo perjalanan dan pariwisata Islam terbesar.
Baca juga: Asosiasi Haji dan Umrah Diharapkan Mampu Lebih Adaptif dan Profesional
Dalam event ini 150 pengusaha perjalanan haji dan umrah dari berbagai negara di dunia ambil bagian dalam pameran yang berlangsung di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta.
Selain kegiatan pameran, acara ini juga digelar konferensi internasional untuk membahas ekosistem dalam lingkup haji, umroh dan wisata muslim.
International Islamic Expo 2024 ini menjadi sebuah forum pertukaran ide baru antara para praktisi pariwisata muslim, pengambil kebijakan umrah dan haji, praktisi hotel, sellers and buyers, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
"Tidak terasa perjalanan 14 tahun ini tentunya akan menjadi sebuah forum untuk saling bertukar informasi bertukar ide, bertukar gagasan," ucap Saiful.
"Kita harapkan, dari forum-forum seperti ini akan lahir inovasi dan terobosan-terobosan agar penyelenggaraan haji dan umroh ini akan lebih baik lagi di masa-masa yang akan datang," pungkasnya.