Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkuat pelaksanaan tata kelola industri hulu migas.
Dalam rangka terus meningkatkan komitmen dan implementasi nilai Professional, Responsive, Unity in Diversity, Decisive, Ethics, National Focused dan Trusworthy (Prudent) SKK Migas menyelenggarakan kegiatan Pekan Integritas alias Pentas.
Baca juga: SKK Migas Gelar Anugerah Jurnalistik Hulu Migas, Pemenang Diumumkan 10 September
Pengawas Internal SKK Migas Eko Indra Heri mengungkapkan, SKK Migas telah memiliki Visi Indonesia Oil & Gas (IOG) 4.0 dengan 3 target.
Yaitu meningkatkan produksi minyak dan gas, multiplier effcet, serta lingkungan berkelanjutan.
Eko menyampaikan, menjadi hal yang tidak mudah dan dituntut selaku berinovasi dan kreatif, dalam kontek tersebut, bagaimana Pengawas Internal bisa meluruskan dan menjaga agar tujuan bisa dicapai, dalam hal ini target minyak 1 juta barel per hari (bph) pada 2030.
"Jika Visi sudah sama, tujuan sudah sama maka yang harus dibangun adalah integritas. Dalam menjaga integritas telah dilakukan berbagai upaya, termasuk menjadikan Pengawas Internal sebagai mitra strategis bagi fungsi-fungsi di SKK Migas," ungkap Eko dalam keterangannya, Sabtu (3/8/2024).
Baca juga: Tingkatkan Produksi Migas Nasional, Kepala SKK Migas Inspeksi Langsung Proyek FPSO Marlin Natuna
Ia juga mengharapkan, setelah kegiatan Pentas, maka semangat berintegritas akan terus dijaga dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Untuk itu dia mengajak agar integritas menjadi bagian dari hidup agar selalu menyatu dalam berpikir dan bertindak selalu dalam integritas.
Dalam arahannya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menggarisbawahi bahwa integritas bukan harapan atau himbauan, tetapi adalah kewajiban sebagai profesional adalah pertama integritas kedua integritas ketiga integritas dan kemudian kemampuan.
Dia meminta seluruh jajaran di SKK Migas bahwa ketika memakai SKK MIGAS berarti menunjukkan integritas.
Dia menyapaikan bahwa ketika dalam bekerja ada urusan berbelit-belit maka dapat dipastikan bahwa yang menjalankan tidak berintegritas.
Baca juga: SKK Migas Lanjutkan Rangkaian Pre-IOG SCM & NCB Summit 2024 di Batam
"Pembenahan tata kelola harus ditingkatkan. Pembenahan PTK (pedoman tata kerja). Jika PTK berintegritas maka tata kelola hulu migas akan lebih berintegritas," ungkap Dwi Soetjipto.
Ia melanjutkan, SKK Migas saat ini sedang berjuang melakukan eksplorasi masif didukung oleh berbagai instansi terkait.
Dukungan terbaik bagi investor, termasuk semangat untuk lebih agresif dari Discovery sampai produksi.
"Industri hulu migas tidak hanya dituntut untuk lebih massive dan agresif, tetapi juga efisien. Jika industri efisiensi maka investor akan masuk. Semua dengan integritas segala urusan bisa dilaksanakan lebih mudah," pungkasnya.