Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank HSBC Indonesia bersama PT BNP Paribas Asset Management meluncurkan produk reksa dana khusus dengan penempatan investasi pada perusahaan raksasa teknologi di dunia bernama BNP Paribas DJIM Global Technology Titans 50 Syariah USD atau BNPP Global Tech Titans.
"Peluncuran produk reksa dana ini tetap memegang prinsip syariah," ujar Wealth and Personal Banking Director HSBC Indonesia Lanny Hendra di Jakarta, Selasa (13/8/2024).
Lanny menjelaskan, peluncuran reksa dana ini untuk menyediakan pilihan produk investasi yang dapat memenuhi berbagai preferensi investor.
"Produk ini akan menjadi salah satu pilihan bagi nasabah HSBC untuk menangkap potensi pertumbuhan yang dimiliki sektor teknologi global," tutur Lanny.
Presiden Direktur PT BNP Paribas Asset Management Maya Kamdani menuturkan, produk reksadana ini memberikan transparansi dan mudah dipantau oleh investor, serta pernyertaan konstituen yang representatif di tengah dinamika sektor teknologi.
Dia juga menjelaskan, produk ini mereplikasi kinerja Indeks Dow Jones Islamix Market Global Technology Titan 50, sehingga dapat menangkap eksposur ke sektor teknologi global yang sedang berkembang pesat.
Soal target investor yang disasar oleh produk reksa dana ini dia menyatakan terutama adalah investor dengan profil risiko agresif yang ingin diversifikasi asetnya ke pasar global.
Baca juga: Platform Digital Ini Tantang Anak Muda Berani Jadi Investor Reksa Dana
Nasabah HSBC Premise dapat membeli reksadana BNPP Global Tech Titans dengan minimum penempatan dana sebesar US$ 10,000.
Ditambahkannya, BNPP Global Tech Titans merupakan reksa dana indeks saham yang menawarkan investor akses ke 50 perusahaan teknologi terbesar di dunia.
Baca juga: Perbedaan Reksa Dana Pasar Uang dan Deposito Menurut Praktisi Investasi MAMI
"Dengan merekaplikasi kinerja indeks Dow Jones Islamic Market Global Technology Titan 50, reksadana ini bertujuan untuk menangkap eksposur ke sektor teknologi global yang sedang berkembang pesat," ujarnya.
Hal tersebut, dapat membantu investor untuk diversifikasi portofolio investasi mereka.