News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemindahan Ibu Kota Negara

Bakal Ada 60 Embung di IKN, Seluruh Kepala Daerah di RI Diminta Tiru Agar Wilayahnya Layak Huni

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Istana kepresidenan masa depan yang sedang dibangun, yang akan menjadi tuan rumah perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79 pada 17 Agustus, terlihat di ibu kota masa depan Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada 10 Agustus 2024. (Photo by AFP)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, akan memiliki 60 embung agar menjadi kota yang layak huni dan berkelanjutan. 

Diketahui, embung adalah cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air di badan air yang terkait.

Dalam memastikan pembangunan embung, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat di IKN pada 12 Agustus 2024, turut meninjau Embung Mochamad Basuki Hadimuljono (MBH).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono selaku Plt Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyampaikan, Embung MBH dengan daya tampung 66.000 m3 adalah salah satu dari 22 embung di KIPP IKN yang sudah diselesaikan.

Baca juga: Beda dengan Sebelumnya, Jokowi Akhirnya Tidur Nyenyak di IKN

Pada tahun 2024 ini ditargetkan akan selesai hingga 30 embung, dan rencananya ke depan akan terus ditambah hingga 60 embung. 

"Embung ini memiliki fungsi utama untuk konservasi air, selain itu juga untuk estetika lingkungan. Sesuai konsep keberlanjutan lingkungan, area embung kita tanami dengan berbagai tanaman menjadi ruang terbuka hijau sehingga dapat meningkatkan kualitas micro climate di IKN," kata Basuki dikutip Rabu (14/8/2024).

Embung MBH juga dilengkapi dengan pedestrian, amphiteater, jogging track, hingga ruang publik.

Pembangunannya juga menerapkan konsep Smart Water Management System dalam perawatan area terbuka hijau melalui penyiraman otomatis (sprinkler) yang beroperasi menggunakan sensor yang dapat mendeteksi kadar air tanah, suhu, kelembaban dan ph tanah.

Kepala Daerah Diminta Meniru

Basuki bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memandu rombongan Gubernur, Bupati dan Walikota dari seluruh Indonesia yang mengunjungi Embung MBH.

Pembangunan embung menjadi elemen penting dalam lansekap kota dan konservasi air mewujudkan kualitas kota yang layak huni dan berkelanjutan. 

"Menurut Presiden Jokowi, embung-embung di IKN merupakan contoh pembangunan kota. Saat ini sudah selesai 22 embung, nanti Desember 2024 akan selesai 30 embung. Presiden meminta tambahan menjadi 60 embung," kata Basuki. 

Menurutnya,pembangunan embung tidak hanya sebagai estetika dan lansekap suatu kota, tetapi juga upaya konservasi sumber daya air.

Pembangunan embung di KIPP IKN tidak menggali tanah, tetapi memanfaatkan riparian  sesuai dengan kontur tanah dengan menampung  run off (limpasan air permukaan) yang mengalir ke embung-embung. 

Sesuai konsep keberlanjutan lingkungan, area embung MBH ditanami dengan berbagai tanaman sebagai ruang terbuka hijau, sehingga dapat menurunkan iklim mikro di IKN. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini