Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan Net Zero Emission (NZE) di sektor industri bisa tercapai pada 2050, lebih cepat 10 tahun dari target nasional.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Reni Yanita mengatakan, pengembangan hidrogen hijau adalah salah satu strategi untuk mencapai target NZE industri tahun 2050.
“Hidrogen adalah alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan dan merupakan media penyimpan energi yang ideal,” kata Reni dalam acara diskusi bertajuk "Pengembangan Hidrogen sebagai Komoditas Strategis Industri" di Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2024).
Baca juga: Penggunaan Hidrogen dan Amonia Hijau untuk Produksi PLTU Diharapkan Makin Meluas
“Apalagi jika dibangkitkan dari sumber energi terbarukan atau green hydrogen,” lanjutnya.
Reni mengatakan, hidrogen adalah penghubung rantai energi yang berkelanjutan dan bebas emisi dari awal hingga akhir.
Namun, penggunaan hidrogen sebagai energi dalam skala besar perlu didukung oleh berbagai hal.
Contoh seperti infrastruktur produksi, penyimpanan, dan transportasi ke pengguna akhir yang handal, aman, memadai, dan ekonomis.
Hal tersebut memunculkan tantangan sekaligus peluang yang sangat besar bagi pengembangan industri hidrogen ke depan.
"Oleh karena itu, industri harus bersiap untuk mengambil peluang ini dengan mempersiapkan penyediaan infrastruktur dan teknologi yang paling efisien dan sesuai dengan standar keamanan yang memadai," ujar Reni.
Sebagai informasi, kapasitas industri gas industri nasional saat ini sebesar 2,5 juta ton.
Jumlah tersebut mampu mencukupi kebutuhan gas industri dalam negeri sebesar 1,4 juta ton/tahun.
Kapasitas industri gas industri nasional terdiri atas Oksigen sebesar 658 ribu ton per tahun, Nitrogen sebesar 1,2 juta ton per tahun, dan Karbon dioksida sebesar 653 ribu ton per tahun.
Kemudian, ada Hidrogen sebesar 4 ribu ton per tahun, serta gas mulia dan gas-gas lain sebesar 48 ribu ton per tahun.