TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Elnusa Petrofin (EPN), anak usaha PT Elnusa, Tbk bersama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengadakan Kick Off Program Review Mitigasi Risiko Keselamatan dan Rekomendasi Teknis Perbaikan terhadap kegiatan operasional transportasi BBM yang dikelola oleh Elnusa Petrofin.
Kegiatan ini berlangsung di Gedung KNKT pada minggu ketiga Agustus 2024. Dedikasi EPN dalam menerapkan prinsip HSSE di setiap lini operasi melalui program ini merupakan tindak lanjut dari rekomendasi KNKT pada Mei 2024.
Kegiatan ini dihadiri Direktur Utama PT Elnusa Petrofin, Doni Indrawan, didampingi jajaran manajemen, hadir bersama Ketua KNKT, Dr. Ir. Soerjanto Tjahjono, dan Plt. Kepala Sub Komite LLAJ, Wildan, S.Si., M.T.
Baca juga: Lewat PGN, Pertamina Pasok Gas Bumi untuk Dukung Pengembangan Industri Solar Panel
“EPN (PT Elnusa Petrofin) telah diberikan amanah untuk mengoperasikan ribuan Mobil Tangki yang tersebar di seluruh Indonesia pada lokasi unit bisnis Fuel & Logistic Transportation Service kami. Kami juga bergerak pada beberapa bidang lain seperti Chemical Services, Fuel & Supply Trading, hingga Fuel & Petrochemical Services. Karena itu, mengedepankan HSSE tentu menjadi prioritas utama kami untuk selalu mempertahankan kinerja kami selama ini,” ungkap Doni Indrawan.
Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, sebagai komite yang membawahi transportasi barang berbahaya, memiliki tanggung jawab untuk terus mengawal para pelaku usaha tetap menjalankan kewajibannya dari segi Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
"Program ini patut kita apresiasi dan kami juga mengharapkan komitmen dari Elnusa Petrofin untuk terus menjalankan program ini ke depannya,” ujarnya.
Kick Off program ini menghasilkan beberapa gambaran implementasi risiko keselamatan, hingga rekomendasi teknis untuk manajemen keselamatan kegiatan transportasi BBM yang dikelola oleh EPN.
Melalui program ini, EPN dan KNKT juga akan berkolaborasi untuk melaksanakan assessment mitigasi risiko pada beberapa unit operasi terpilih, seperti Fuel Terminal Medan, Integrated Terminal Teluk Kabung, Fuel Terminal Jambi, Integrated Terminal Makassar, Fuel Terminal Reo, Fuel Terminal Tobelo, dan Integrated Terminal Pontianak.
Program mitigasi risiko ini akan menjadi rangkaian program yang dijalankan selama satu tahun ke depan. Bersinergi dengan KNKT, EPN telah membentuk tim khusus untuk menjalankan program ini.
Baca juga: Gerak Nyata Pertamina Daur Ulang Seragam, Hemat Emisi Karbon Lebih Dari 41,8 ton Co2e
KNKT juga akan memberikan pendampingan secara langsung selama program berjalan. Plt. Kepala Sub Komite LLAJ, Wildan, S.Si., M.T. juga akan turut berpartisipasi dalam pendampingan ini.
Kegiatan mitigasi risiko ini diharapkan dapat meningkatkan faktor keselamatan dan efisiensi dalam kegiatan operasional transportasi BBM yang dikelola EPN, serta memperkuat kerjasama antara EPN dan KNKT dalam menerapkan standar keselamatan yang lebih baik.
Pertemuan ini juga menjadi cara EPN mewujudkan komitmen operasional yang selalu didasari dengan memerhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.