News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Satgas Impor Ilegal Libas Warga Asing yang Jualan di Berbagai Pusat Grosir

Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Modus yang dilakukan para WNA melakukan penjualan impor barang ilegal melalui pusat grosir hingga berjualan secara online.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut pihaknya bekerja sama dengan Polri untuk melakukan penindakan terhadap para pelaku impor barang ilegal, termasuk para Warna Negara Asing (WNA) yang berjualan tanpa ijin di Indonesia.

"Sekarang ini kita kerja sama sama Polri, di pusat-pusat grosir besar itu banyak warga negara asing jualan. Jadi mereka yang mengimpor dari negara tertentu ke sini, kemudian melakukan penjualan," tutur Zulkifli saat konferensi pers Pemusnahan Barang Hasil Pengawasan Kegiatan Perdagangan, Lapangan Parkir Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (19/8/2024).

Modus yang dilakukan para WNA tersebut melakukan penjualan impor barang ilegal melalui pusat grosir hingga berjualan secara online.

Baca juga: Barang Impor Ilegal Dimusnahkan Mendag Zulkifli Hasan, Ini Kata Pengusaha

"Ada yang melalui grosir besar, ada juga yang melalui online, karena punya gudang-gudang atau semacam warehouse," imbuh Mendag.

Menurutnya, modus seperti ini tidak mudah, karena usai terungkap mereka akan berhenti, saat kondisi pengawasan mulai merenggang mereka akan kembali beroperasi.

"Memang tidak mudah, mereka menghentikan kegiatan kemudian gudang-gudang yang biasa untuk warehouse yang online sementara ini pada tutup. Sehingga kita tentu tidak mudah untuk melakukan tindakan-tindakan. Tetapi kita terus awasi," jelas Mendag.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Polri Brigjen Helfi Assegaf, menyampaikan hasil operasi intens saat ini cukup membuat barang-barang impor ilegal sulit ditemukan di pasar.

"Faktanya barang-barang yang dulunya mungkin ditemukan di lapangan hasil importasi ilegal, sekarang banyak yang sudah kosong. Toko-toko sudah kosong. Mereka tidak ada stok di situ, sehingga menurut saya itulah hasil yang jelas ternyata kita bisa lihat," ungkap Helfi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini