Basuki mengungkapkan terkait kesiapan sarana dan prasarana di IKN.
Menurut dia, kantor presiden sudah siap digunakan, termasuk tempat tinggal Presiden Jokowi di Istana Negara.
Selain itu, sebanyak 14 rumah menteri juga telah siap dan terus ditambah pembangunannya.
Basuki menambahkan, rumah aparatur sipil negara (ASN) juga turut dirampungkan, termasuk untuk karyawan PUPR dan Otorita IKN (OIKN).
"Kantor Presiden siap, tempat tinggal presiden di Istana siap, rumah menteri sudah 14, mungkin sekarang sudah tambah lagi siap," ucapnya.
"Rumah ASN juga beberapa kan sudah ada, misalnya yang (zona) 4 untuk PU dan OIKN siap, bertahap terus," tambah Basuki.
Tak hanya Presiden Jokowi, Basuki mengatakan bahwa dirinya akan turut pindah untuk berkantor di IKN. Sebab kantor sementara Kementerian PUPR dan OIKN juga telah tersedia.
Bukan Hindari Demo
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengeklaim, rencana Jokowi pindah ke IKN pada September mendatang bukan untuk menghindari aksi-aksi demonstrasi yang belakangan terjadi di Jakarta.
Heru mengatakan, rencana Jokowi IKN pada September 2024 sudah disampaikan sejak lama.
"Enggak (tidak untuk menghindari demonstrasi) kan beliau udah menyampaikan ya (rencana pindah), sudah lama," ujar Heru.
Heru menjelaskan, kepindahan Jokowi ke IKN masih akan disesuaikan dengan rangkaian kunjungan kerja kepala negara ke sejumlah daerah.
"Agenda beliau akan disesuaikan, tentunya kunker beliau cukup banyak di sela-sela kunker, tentunya beliau akan menyempatkan berkantor di IKN," ujar Heru.
"Sedang berkoordinasi dengan Pak Mensesneg, Seskab, dan tentunya kesiapan lainnya. Seperti, koordinasi dengan Menteri PUPR," lanjutnya.
Saat ditanya apakah nantinya Presiden Jokowi akan mulai berkantor di IKN secara permanen sejak September 2024, Heru tak memberikan jawaban tegas.