TRIBUNNEWS.COM - Perum Bulog memiliki visi transformasi untuk menjadi pemimpin rantai pasok pangan terpercaya, terutama beras di Indonesia.
Bulog berperan untuk menjamin rantai pasok beras dari hulu ke hilir yang dapat mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia.
UU Pangan menerangkan, Ketahanan Pangan adalah “kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan”.
Berikut sejumlah peran yang dilaksanakan Bulog untuk mewujudkan ketahanan pangan.
Pengadaan Beras dari Petani
Bulog juga membeli beras langsung dari petani dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah.
Ini membantu meningkatkan kesejahteraan petani dan memastikan pasokan beras tetap stabil.
Hingga akhir Juli 2024 lalu, Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri lebih dari 700 ribu ton.
Capaian penyerapan beras dalam negeri di paruh pertama tahun ini bergerak cukup positif dan signifikan.
Diketahui, total penyerapan setahun penuh di 2023 berjumlah 1,06 juta ton.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, stabilitas beras perlu terus dijaga sampai akhir tahun.
Baca juga: Butuh Waktu untuk Persiapan, Bulog Nantikan Kebijakan Pangan Prabowo-Gibran
Pemerintah juga ingin agar ada stok beras cukup dari tahun 2024 ke tahun 2025, sampai masa panen berikutnya.
"Kalau lagi panen yang banyak, simpan. Nanti pas paceklik, guyur. Ilmunya sederhana, tapi perlu banyak dukungan," ujar Arief dalam keterangan pers, Kamis (1/8/2024).
Pemenuhan Ketersediaan dan Stabilitas Harga Beras
Bulog juga bertanggung jawab memenuhi ketersediaan beras dan menstabilkan harga.
Salah satu langkah yang diambil adalah impor beras.