TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berdiskusi dengan pebisnis British Columbia dan Asia Pacific Foundation of Canada terkait 'Future Economics' pada Selasa (3/10/2024).
Acara yang disiapkan khusus untuk peserta terbatas ini dibicarakan soal energi baru, teknologi bersih, hidrogen, semikonduktor, dan artificial intelligence (AI).
Airlangga terlibat aktif dalam diskusi yang membahas terkait berbagai inisiatif dan proyek di sektor 'Future Economics' ini.
Menko Perekonomian menuturkan diskusi yang dipandu Presiden & CEO APFC Jeff Nankivell ini secara khusus memang untuk membahas energi baru.
Ia mengatakan diskusi melibatkan British Columbia karena Provinsi BC menjadi salah satu pihak yang berkomitmen untuk mencapai target emisi nol alias bersih.
Hal ini dibuktikan melalui proyek besar mereka Smart Hydrogen Energy District (SHED) yang dikembangkan University of British Columbia.
"Proyek ini bernilai 23 juta dolar AS dan bertujuan untuk memajukan penggunaan hidrogen sebagai sumber energi bersih," kata Airlangga, Rabu (4/10/2024).
Airlangga menambahkan, British Columbia juga memimpin dalam pengembangan teknologi bersih dengan mengembangkan CleanBC Roadmap.
Melalui roadmap ini, British Columbia menargetkan bisa mencapai emisi nol bersih pada 2050.
"BC (British Columbia) menjadi rumah bagi beberapa perusahaan teknologi bersih perintis, seperti Ballard Power Systems, Pani Energy, dan Carbon Engineering. Perusahaan-perusahaan ini terlibat dalam bidang seperti inovasi hidrogen dan sel bahan bakar, pemurnian air, dan penangkapan karbon," ujar Menko Perekonomian.
Di sektor pengembangan semikonduktor, BC menjadi salah satu provinsi yang paling pesat dan inovatif.
Pemerintah bekerja sama dengan perusahaan teknologi dan universitas untuk menciptakan ekosistem inovasi yang mendukung pengembangan semikonduktor.
Airlangga menyebut ada sejumlah perusahaan semikonduktor terkemuka di BC, antara lain, D-Wave Systems, Redlen Technologies, Cooledge Lighting, Fenix Advanced Materials, Daanaa Resolution, Greenlight Innovation, Riot Micro, dan EPIC Semiconductors.
Selain itu, BC juga memiliki sejumlah pusat riset Artificial Intelligence (AI). Yakni, pusat riset utama Universitas of British Columbia yang berisi lebih dari 100 profesor dan peneliti di Centre for Artificial Intelligence Decision-making and Action (CAIDA).
Ada juga Simon Fraser Universsity yang memiliki program riset AI dengan berbagai proyek pada pembelajaran messin, robotika, dan aplikasi.
Selanjutnya University of Victoria yang terlibat dalam riset AI dengan berkolaborasi dengan industri teknologi, dan Artificial Intelligence network of British Columbia (AInBC) yakni jaringan penghubung komunitas AI dan pembelajaran mesin di BC.
Dalam diskusi berformat Roundtable ini, diikuti 34 pihak. Antara lain, Teck Resources Mining, Mineral Exploration, and Development, Digital Technology Supercluster Technology and Innovation, Ballard Power Clean Energy, Fuel Cell Technology, UBC (University of British Columbia) Higher Education, Research, serta Bolt Metals Mining, Mineral Exploration.