TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Paus Fransiskus mengunjungi Terowongan Silaturahmi penghubung antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Jakarta, Kamis (5/6/2024).
Kunjungan ke terowongan tersebut dalam rangkaian agenda Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan itu ke Indonesia.
Diketahui, terowongan Silaturahmi sendiri dibangun oleh PT Waskita Karya.
Terowongan tersebut dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, serta lebar 4,1 meter.
Sementara luas terowongan area tunnel seluas 136 meter persegi, lalu total luas shelter dan tunnel mencapai 226 meter persegi.
Baca juga: Tiba di Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus Langsung Meninjau Terowongan Silaturahim
Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita menuturkan, arsitektur terowongan itu dibangun dengan gaya modern, yakni mengangkat eksterior menggunakan material transparan.
Ini membuat kecantikan desain masjid Istiqlal dari Gereja Katedral tidak terhalang dari terowongan.
“Terowongan Silaturahmi tidak hanya menjadi penghubung dan penyambung dua rumah ibadah tersebut. Melainkan juga menjadi simbol kerukunan antarumat beragama pada umumnya, dan umat Islam dan Katolik khususnya,” jelas Ermy dikutip Kamis (5/9/2024).
Ia menyampaikan, perseroan merasa bangga bisa membangun Terowongan itu sekaligus merenovasi dan menjadi bagian dari pembangunan masjid kenegaraan tersebut.
“Kami berupaya tetap menjaga nilai sejarah, budaya, dan kemegahan Masjid Istiqlal yang selama ini menjadi perhatian dunia,” tutur dia.
Ia menjelaskan, diperlukan waktu sekitar dua tahun dalam merenovasi masjid itu, yakni dari 2019 sampai Januari 2021.
Dalam renovasinya, Waskita memperbarui aspek tata pencahayaan yang dilengkapi teknologi kekinian sebagai inovasi green building.
Selain pencahayaan di dalam bangunan, kata dia, perseroan membenahi pula pencahayaan di luar Istiqlal.
Di antaranya dengan menyinari bagian kubahnya, sehingga masjid berkapasitas 120 ribu jamaah ini terlihat lebih bersinar saat malam hari.