News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kementan: Investasi Sektor Perkebunan Perlu Digenjot untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembukaan Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten, 12-14 September, Kamis (12/9/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan, investasi dalam subsektor perkebunan memiliki peran penting dalam mencapai visi Indonesia Emas 2024.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perkebunan Heru Tri Widarto, menuturkan investasi tersebut bakal mendongkrak pembangunan ekonomi berkelanjutan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pengembangan sektor-sektor strategis.

Baca juga: BUNEX Menebar Inspirasi: Perkebunan Menjanjikan, Dari Bisnis Hingga Wisata Edukatif

Hal ini diungkapkan dalam gelaran Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Tangerang.

Adapun, jenis komoditas perkebunan yang perlu didorong seperti kelapa sawit hingga kopi.

Lantaran, komoditas tersebut merupakan tanaman unggulan dari Tanah Air.

“Subsektor perkebunan, seperti kelapa sawit, karet, kakao, kopi, dan teh, merupakan komoditas unggulan yang menyumbang devisa besar bagi negara dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah signifikan,” ujar Heru, Sabtu (14/9/2024).

Baca juga: Kementan Ajak Generasi Muda Geluti Bisnis Bidang Perkebunan, BUNEX Terbukti Perluas Akses Pasar

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Ardi Praptono menyebut, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, komoditas perkebunan berkontribusi besar pada produk domestik bruto (PDB) Nasional.

Menurutnya, sektor perkebunan khususnya sawit telah menjadi sumber penghasilan bagi jutaan petani di Republik ini, seperti di Sumatera hingga Kalimantan.

Belum lagi, produk sawit berperan menjaga ketahanan pangan serta energi nasional, melalui berbagai inovasi.

“Potensi subsektor perkebunan Indonesia menjadi penyumbang nilai ekspor yang terbesar, lebih besar dari migas, dengan jutaan petani kecil terlibat mendorong terciptanya lapangan kerja langsung maupun tidak langsung," papar Ardi.

"Selain itu, sebagai alternatif ketahanan energi pengganti bahan bakar fosil (bioenergi),” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini