Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kadin Indonesia, Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Ia tak menjelaskan lebih rinci soal waktu dan tempat pelantikan Anindya Bakrie.
Bamoset hanya memastikan bahwa hari ini Anindya sudah secara sah menjadi Ketum Kadin dan menggantikan posisi Arsjad Rasyid.
"Besok kita pelantikan, tadi baru pengesahan, sudah sah, besok dilantik," kata Bamsoet kepada wartawan usai menghadiri acara Munaslub Kadin Indonesia di St Regis, Jakarta Selatan.
Menurutnya, pergantian Ketum Kadin ini adalah kebutuhan dari Ketum Kadin Daerah yang mana mereka memiliki kuasa untuk mengajukan pergantian sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
"Kebutuhan daerah, biasa, bisa, baca aja di dalam AD/ART dibaca aja kalau daerah minta pergantian bisa aja, asal daerah yang minta, yang punya kuasa kan daerah bukan kita," tuturnya.
Selain itu, dirinya mengatakan permintaan pergantian Ketum Kadin ini berkaitan dengan situasi politik yang sudah berubah.
Artinya, ucap Bamsoet, Kadin Daerah merasa ada gap dengan pemerintah setelah Pilpres 2024 lalu. Padahal, Kadin merupakan mitra strategis pemerintah.
"Ya, pasti minta pergantian karena situasi politik sudah berubah. Artinya ini kan sudah ada rentetan peristiwa di mana kadin pasca-pilpres tidak lagi tampak dirasakan oleh daerah itu tidak mesra lagi dengan pemerintah. Kurang lebih gitulah ini yang dirasakan pemerintah," ujarnya.
(Tribunnews.com/Deni/Nitis)