"Sehingga jika INDY naik ke resistance Rp1.540-Rp1.600, dapat digunakan untuk sell on high terlebih dahulu. Untuk support INDY ada di 1440-1460, cutloss di bawah Rp1,370," ujar Fanny kepada Tribunnews, Selasa (17/9/2024).
Sementara untuk saham RAJA, kata Fanny, masih berada dalam fase kenaikan atau menguat dalam sepekan ke depan.
Oleh sebab itu, investor bisa melakukan pembelian saham tersebut.
"Masih menarik untuk pertimbangkan beli dengan support di Rp1.130-Rp1.200, cutloss jika break di bawah Rp1.100. Adapun target jual ada di resistance Rp1.300-Rp1.450," katanya.
Pengaruhi Investasi Asing
Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan, dualisme kepemimpinan Kadin Indonesia berkaitan dengan dukungan kepada salah satu pasangan calon (paslon) saat pilpres lalu.
"Kalau kita lihat sebenarnya ini sangat berkaitan dengan soal mendukung salah satu paslon gitu, bahwa kita tahu Arsjad Rasjid sebagai tim kampanye dari salah satu salah satu kubu paslon, kemudian ada juga Anindya yang masuk dalam satu kubu paslon yang pemenangnya," kata Nailul kepada wartawan, dikutip Selasa (17/9/2024).
Ia mengatakan, jabatan ketua Kadin sangat prestisius.
Ada beberapa mantan ketua Kadin yang akhirnya menjadi menteri dan ada juga yang menjadi duta besar.
"Kita tahu ada beberapa mantan ketua Kadin yang menjadi menteri, menjadi dubes juga pernah, dan sebagainya. Jadi memang ini sangat prestisius posisi itu," ujar Nailul.
Kemudian, ia mengatakan bahwa kisruh internal Kadin juga akan berdampak pada investor.
Investor dinilai akan melihat bahwa sedang terjadi masalah di tubuh Kadin, sehingga mereka mereka memandang itu sebagai sesuatu yang tidak positif.
"Investor-investor akan cenderung untuk wait and see apakah nanti ke depan bagaimana Kadin itu akan berjalan," ucap Nailul.
Jokowi Minta Diselesaikan Secara Internal
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kisruh kepengurusan Kadin Indonesia diselesaikan dengan baik-baik.
Menurut Jokowi Kadin merupakan organisasi pengusaha bukan organisasi politik.
"Dan ini bukan organisasi politik. Ini adalah organisasi pengusaha. Sehingga saya minta diselesaikan secara baik-baik," kata Jokowi di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa, (17/9/2024).