Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah saat ini tengah mengupayakan harga tiket pesawat untuk rute-rute domestik dapat ditekan.
Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Wisnu Sindhutrisno menjelaskan, saat ini pihaknya bersama Kementerian lain tengah menyoroti sejumlah komponen yang membuat harga tiket di Tanah Air tinggi.
Sejumlah komponen yang dimaksud seperti pajak dan harga avtur.
"Pemerintah sedang bekerja keras untuk bisa menurunkan harga tiket pesawat dalam negeri yang relatif masih sangat mahal saat ini," ungkap Wisnu di Jakarta Convention Center, Jumat (20/9/2024).
Baca juga: Harga Tiket Pesawat Didorong Turun 10 Persen, Prioritas Rute Indonesia Timur
"Karena beberapa tantangan, avtur, pajak, dan macam-macam. Kita terus, pemerintah terus bekerja," sambungnya.
Wisnu menargetkan, turunnya harga tiket dapat diwujudkan sebelum periode akhir kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Namun, apabila target tersebut meleset, paling lambat realisasinya dapat terwujud pada kuartal I-2024.
Sehingga, turunnya harga tiket pesawat dapat meningkatkan jumlah wisatawan, serta penyebarannya dapat merata hingga ke wilayah Indonesia Timur.
"Mudah-mudahan dalam paruh keempat terakhir ini, harga tiket pesawat sudah bisa turun atau paling tidak first quarter 2025," papar Wisnu.
"Itu pergerakan wisatawan nusantaranya akan menyebar ke seluruh destinasi super prioritas yang ada di seluruh pulau di Indonesia. Akan tersebar merata," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, Pemerintah tengah mengupayakan harga tiket pesawat domestik dapat ditekan atau turun 10 persen.
Sandi membeberkan, Pemerintah menargetkan langkah tersebut dapat terealisasi sebelum akhir masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, yakni 20 Oktober 2024.
Ia juga mengatakan, harga tiket yang paling tinggi adalah pesawat yang melayani rute-rute menuju kawasan Indonesia Timur.