"Saham-saham membiru. Membiru atau menghijau ya? Saya istilahkan membiru, bagus artinya," ucap Zulhas.
"Jadi situasi ini saya kira menggembirakan menjelang 20 Oktober yang akan datang," pungkasnya.
Dalam kesempatan sama, Anindya mengatakan dirinya juga diberi arahan yang sangat baik dari Zulhas.
"Tadi arahan sangat baik. Kalau tidak salah beliau mengatakan kerja, kerja, kerja, karena memang masa depan kita mesti optimis," kata Anindya.
Putra dari Aburizal Bakrie itu mengatakan ada tiga hal yang dibicarakan bersama Zulhas yang menurutnya sangat menarik.
Pertama, soal Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan Barang Impor Ilegal.
Kehadiran Satgas Impor Ilegal dinilai penting karena produk-produk ilegal sangat merugikan para pengusaha dalam berdagang.
Kedua, soal membuat pasar ekspor baru. Berdasarkan omongan Zulhas, ia menyebut pasar-pasar seperti Timur Tengah, India, dan ASEAN, itu cukup menarik
"Pak Mendag mengatakan bahwa tahun ini sudah lima kali ke India misalnya," ujar Anindya.
Ketiga, ia mengatakan bagaimana peran teman-teman di daerah dan UMKM itu juga perlu diikutsertakan dalam percaturan dari perdagangan ini.
Arsjad Tersingkir
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah menjelaskan, organisasi Kadin Indonesia tidak bisa dilepaskan dari politik dan kekuasaan.
"Bagaimana mengelola pelaku ekonomi ini, yang kita tahu uang memiliki kekuasaan. Jadi ini (Kadin) bisa dikontrol, karena Kadin bagian dari kekuasaan itu," kata Piter saat dihubungi Tribun, Selasa (17/9/2024)
Menurutnya, Arsjad Rasjid sudah dicap bukan bagian dari lingkaran kekuasaan saat ini maupun ke depannya, sebab saat Pilpres 2024 menjadi Ketua Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud.