News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Keputusan The Fed Turunkan Suku Bunga Bikin Investor Makin Yakin

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi 


Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen hingga 5,0 persen direspon positif oleh bursa saham dan bursa kripto.

Tidak lama setelah pemangkasan suku bunga, harga Bitcoin naik jadi 62.000 dolar AS atau sekitar Rp954 juta, indeks saham Dow Jones melampaui level 42.000 untuk pertama kalinya.

Sementara indek saham S&P 500 mencatat kenaikan sebesar 1,7 persen di 5.713, mencapai rekor tertingginya. Dalam sepekan ini, Dow Jones menguat 0,59 persen, indeks S&P 500 menguat 0,62 persen sedangkan Nasdaq menguat 0,95 persen.

Co-CEO Reku, Jesse Choi mengatakan, respon pasar terkait langkah The Fed menunjukkan optimisme investor terkait pertumbuhan ekonomi global.

“Ini membuat instrumen investasi global seperti saham-saham yang melantai di bursa Amerika Serikat dan aset kripto makin diminati oleh investor,” kata  Jesse Choi dalam keterangannya, Jumat (27/9/2024).

Menurut dia aset kripto dan saham AS bukan hanya menjadi alternatif investasi, tetapi juga menggambarkan potensi masa depan yang menarik melalui inovasi yang terus berlanjut.

"Khusus untuk saham AS akan menjadi instrumen investasi yang pertumbuhannya positif apalagi berdasarkan data dalam 100 tahun saham AS tumbuh rata-rata 12 persen per tahunnya dan 15 persen dalam 10 tahun terakhir," katanya. 

Pasar saham AS secara keseluruhan pun menunjukkan performa yang kuat menjadikannya sebagai alternatif investasi yang menarik bagi berbagai tipe investor.

“Ini menggambarkan besarnya prospek saham AS sebagai alternatif investasi masyarakat dan harapannya dengan semakin luasnya pilihan investasi masyarakat, dapat mendorong kebiasaan berinvestasi,” katanya.

Baca juga: Harga Emas Dunia Pecah Rekor, Tembus 2.621 Dolar AS Pasca Pelonggaran Moneter The Fed

Saat ini proyeksi pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ke-4 2024, didorong oleh peningkatan belanja konsumen dan belanja pemerintah, berpotensi memberikan dampak positif pada kinerja perusahaan-perusahaan AS.

Jesse juga mengumumkan ekspansi terbaru melalui peluncuran saham AS melalui aplikasi Reku yang terdaftar dan diawasi regulator, investor bisa berinvestasi Saham AS mulai dari 1 dolar AS.

"Kami menghubungkan masyarakat ke instrumen investasi aset global yang potensial melalui saham-saham perusahaan di Amerika Serikat sebab adopsi saham AS saat ini masih belum optimal, sementara potensinya  sangat besar,” kata Jesse.

Pekan ini, Dow Jones Industrial Average ditutup pada rekor tertinggi, Jumat (27/9).

Baca juga: Pecah Rekor, Harga Bitcoin Tembus 65.000 Dolar AS Terdorong Isu Pemangkasan Suku Bunga Lanjutan

Nasdaq yang sarat saham teknologi merosot di perdagangan terakhir pekan ini, sementara S&P 500 sedikit lebih rendah namun kedua indeks tetap mendekati rekor tertinggi baru-baru ini.

Pada Jumat (27/9), Dow Jones Industrial Average naik 137,89 poin atau 0,33 persen menjadi 42.313,00. Indeks S&P 500 turun 7,20 poin atau 0,13% menjadi 5.738,17 dan Nasdaq Composite turun 70,70 poin atau 0,39% menjadi 18.119,59.

“Pasar pada titik ini cukup memperkirakan soft landing, dan memperkirakan bahwa kita telah mengalahkan inflasi, dan bahwa Fed akan dapat menurunkan suku bunga tanpa menyebabkan banyak kerugian bagi ekonomi,” kata Liz Young Thomas, kepala strategi investasi di SoFi di New York seperti dikutip Reuters.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini