Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Geliat digitalisasi transaksi pembayaran di Kota Solo melalui mesin Electronic Data Capture (EDC) dan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menunjukkan tren positif sepanjang tahun 2024.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) meyakini jumlah transaksi pembayaran melalui EDC dan QRIS di Solo tahun ini menembus angka lebih dari Rp 1 triliun.
Pimpinan Cabang BRI Solo Sudirman, Mustofa Adi mengungkapkan BRI Solo Kota memiliki empat cabang konsolidasi, yaitu BRI Sudirman, BRI Slamet Riyadi, BRI Kartasura, dan BRI Solo Baru.
Adi mengungkapkan, jumlah mesin EDC dari BRI di Solo Kota (akumulasi empat cabang) hingga 31 Agustus 2024 mencapai 2.075 unit.
Terdiri dari Solo Sudirman (799), Solo Baru (381), Solo Slamet Riyadi (599), dan Solo Kartasura (296)
Terdapat kenaikan 350 unit EDC dari Desember 2023.
"Kenaikan cukup signifikan karena kita diharapkan adanya peningkatan kassa berbasis transaksi, peningkatan tabungan berbasis transaksi, jadi kami masif dan gencar mengakuisisi merchant yang potensial untuk bisa meningkatkan tabungan dari transaksi yang ada," ungkap Adi saat dijumpai di kantornya, Senin (23/9/2024).
Dari sisi total transaksi, dari 1 Januari hingga 31 Agustus 2024, sales volume dari mesin EDC di Solo Kota mencapai Rp 787,8 miliar.
"Dan ini saya yakin, kami yakin akan tembus Rp 1 triliun untuk total transaksi melalui EDC di Solo Kota sepanjang 2024," ungkapnya.
Baca juga: Sepanjang 2024, KUR BRI Berhasil Berikan 2,6 Juta Pelaku UMKM Akses Pembiayaan
Pembayaran QRIS Juga Melesat
Selain melalui mesin EDC, digitalisasi transaksi pembayaran di Kota Solo turut melesat.
Hingga 31 Agustus 2024, terdapat 26.533 tempat usaha di Solo Kota yang melayani pembayaran QRIS.
"Jumlah ini meningkat signifikan 4.500-an QRIS dari tahun lalu," ungkap Adi.
Sementara dari total transaksi melalui QRIS, hingga 31 Agustus 2024 BRI sudah mencatatkan transaksi total Rp 156,5 miliar.
Angka ini sudah melebihi target yang ditetapkan, yaitu Rp 133,7 miliar.
"Terhadap target sudah tercapai 116,9 persen, namun kami belum puas, karena masih banyak QRIS yang belum produktif, ini yang perlu kita monitor supaya alat QRIS bisa menjadi alat transaksi cashless di merchant-merchant," ungkap Adi.
Edukasi Pedagang dan Galakkan Penggunaan BriMo
Lebih lanjut, Adi mengatakan ada dua sisi upaya yang dilakukan BRI untuk meningkatkan digitalisasi transaksi pembayaran melalui QRIS.
Yaitu edukasi terhadap pemilik usaha dan pembeli.
"Para pedagang dan pemilik merchant kita pasang QRIS kami edukasi, di sisi lain pembelinya kami akuisisi lewat aplikasi BRI Mobile atau BriMo untuk pembayaran QRIS," ungkap Adi.
"Dari dua sisi itu, Insya Allah tujuan cashless payment di Solo Raya bisa bagus lagi, endingnya nanti kasa atau dana BRI akan naik dengan sendirinya karena dana akan masuk ke rekening secara realtime, pedagang tidak perlu risau karena uangnya masuk saat itu juga, akan memudahkan," ujar Adi.
Adi juga menilai banyak manfaat yang didapatkan melalui pembayaran nontunai.
"Cashless payment bisa mengurangi risiko uang palsu dan tidak repot cari uang kembalian, jangankan Rp 1.000, QRIS bisa buat bayar Rp 1, nominal terkecil bisa dilayani," ungkapnya.
Digitalisasi Pembayaran Sentuh Akar Rumput
Sementara itu di kalangan masyarakat Kota Solo, digitalisasi pembayaran melalui mesin EDC dan QRIS telah menembus akar rumput.
Seperti yang disuguhkan salah satu angkringan di sudut Kota Solo bernama ‘Wedangan Mas John’.
Pemilik usaha, Jeje, mengatakan belum ada sebulan ini angkringan miliknya melayani pembayaran melalui QRIS.
Angkringan yang berlokasi tidak jauh dari Pasar Nongko Solo itu menjajakan nasi bungkus, aneka lauk pauk, dan minuman seperti es teh, es jeruk, hingga wedang jahe.
“Kemarin dari BRI menawarkan QRIS, saya terima karena banyak manfaatnya,” ungkap Jeje saat dijumpai, Sabtu (21/9/2024).
Menurutnya, pembayaran via QRIS lebih praktis karena ia tidak perlu menyiapkan uang kembalian.
“Yang menggunakan rata-rata orang kantoran, anak-anak muda,” ujarnya.
“Kemarin ada cuma beli tempe satu, Rp 1.000 bayarnya pakai QRIS,” ungkapnya sambil tertawa.
Jeje mengatakan pembayaran yang masuk melalui QRIS akan dijadikannya sebagai tabungan.
“Tidak saya pakai, biar jadi tabungan saja,” ujarnya.
Untuk mengecek transaksi, Jeje menggunakan aplikasi BRI Merchant.
Melalui aplikasi itu, Jeje bisa melihat transaksi pembelian dan total transaksi yang masuk.
“Ini perkembangan zaman, saya tidak mau ketinggalan, jadi bisa melayani pembeli yang tidak bawa uang cash,” ungkap Jeje. (*)