News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Kematian Pimpinan Hizbullah Bikin Harga Minyak Dunia Meroket, WTI di Level 72,14 Dolar AS per Barel

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Harga Minyak mentah Brent untuk pengiriman November naik 16 sen, atau 0,22 persen, menjadi 72,14 dolar AS per barel pada pukul 00.43 GMT. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pergerakan minyak dunia di pasar global selama 24 jam terakhir mencatatkan kenaikan tipis, setelah pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah dilaporkan tewas.

Mengutip data Economic Times, harga Minyak mentah Brent untuk pengiriman November naik 16 sen, atau 0,22 persen, menjadi 72,14 dolar AS per barel pada pukul 00.43 GMT. 

Sementara untuk kontrak pengiriman Desember naik 10 sen, atau 0,14 persen dibanderol 71,64 dolar AS per barel.

Lonjakan harga juga terjadi pada perdagangan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS yang naik 8 sen, atau 0,12 persen, menjadi 68,26 dolar AS per barel.

Baca juga: Minyak Dunia Kembali Terjungkal, Anjlok 3 Persen Akibat Tersandung Putusan Pemerintah Arab

Angka ini naik bila dibandingkan dengan harga di Minggu lalu, dimana Brent turun sekitar 3 persen, sementara WTI turun sekitar 5 persen dampak kekhawatiran pasar akan permintaan meningkat setelah stimulus fiskal dari China.

"Meningkatnya serangan baru-baru ini di Timur Tengah meningkatkan kemungkinan Iran terseret langsung ke dalam konflik, sehingga menimbulkan risiko signifikan terkait gangguan pasokan pada produsen OPEC," kata ANZ Research dalam sebuah catatan.

Kelompok Hizbullah, dalam pernyataan mengkonfirmasi kematian Nasrallah yang telah memimpin kelompok itu selama 30 tahun terakhir.  

Setelah berita kematian Hassan Nasrallah pimpinan Hizbullah mencuat, sumber keamanan Lebanon mengungkap bahwa pihaknya telah menemukan jenazah Nasrallah.

Tidak disebutkan lebih lanjut soal bagaimana tepatnya Nasrallah terbunuh atau kapan pemakamannya akan digelar. 

Namun menurut informasi yang beredar jenazah tokoh penting itu ditemukan dalam keadaan utuh dan tidak memiliki luka langsung akibat serangan Israel tersebut.

Menurut kedua sumber yang dikutip The Times Of Israel, tampaknya penyebab kematian Nasrallah adalah trauma benda tumpul dampak ledakan yang terjadi saat gempuran Israel menghantam.

Kematian Nasrallah lantas memicu ketegangan lagi di Timur Tengah, hingga membuat pasar minyak dunia melonjak. Efek para pedagang yang melakukan wait and see, menunggu bagaimana Iran akan merespons kematian Nasrallah akibat serangan udara militer Israel.

Pasca Nasrallah dinyatakan tewas, banyak pendukung Hizbullah yang menyatakan kesedihan dan ketidakpercayaan atas terbunuhnya pemimpin Hizbullah tersebut.

Hassan Nasrallah, merupakan pemimpin kelompok milisi Hizbullah di Lebanon yang  paling terkenal dan berpengaruh.

Karismanya dan kecerdasannya menjadikan dia salah satu pemimpin yang paling disegani dan ditakuti di Timur Tengah. 

Ia bahkan dianggap sebagai kunci yang dapat mengubah Hizbullah menjadi kekuatan politik dan militer seperti sekarang ini.

Di bawah kepemimpinan Nasrallah, Hizbullah menjadi pemegang kekuasaan dalam politik Lebanon, penyedia utama layanan kesehatan, pendidikan dan sosial, serta bagian penting dari dukungan Iran dalam upaya meraih supremasi regional.

Atas perannya tersebut, banyak Muslim Syiah Lebanon yang menyatakan berduka atas meninggalnya seorang pria yang mereka sebut sebagai “saudara” dan bahkan “ayah”.

Basma al-Helou, salah satu warga Palestina yang mengungsi di Kamp Deir el-Balah mengungkap perasaannya yang mati seketika setelah mendengar kabar tewasnya pemimpin Hizbullah.

Sebagai seorang Palestina, al-Helou mengatakan dia tidak akan pernah melupakan dukungan yang diberikan Nasrallah dan pasukan Hizbullah bagi rakyat Palestina.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini