News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Diklaim Bikin Masak Lebih Efisien dan Cepat, Bos PGN Ajak Ibu-ibu Manfaatkan Jaringan Gas

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama PT PGN Tbk Arief Setiawan Handoko melakukan inspeksi langsung pada pengembangan jaringan gas (jargas) untuk rumah tangga di wilayah Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Jumat, 27 September 2024.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT PGN Tbk Arief Setiawan Handoko mengklaim penggunaan jaringan gas (jargas) membuat kegiatan masak lebih efisien.

Saat inspeksi langsung ke wilayah pengembangan jargas untuk rumah tangga di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Arief mengajak para ibu-ibu memanfaatkan jargas.

"Mudah-mudahan penggunaan jargas semakin banyak dicontoh ibu-ibu lain agar masak lebih efisien dan cepat," katanya dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (1/10/2024).

Baca juga: BPH Migas dan PGN Tinjau Pembangunan Jaringan Gas Bumi di Yogyakarta, Bidik 12 Ribu Sambungan Rumah

Pengembangan jargas di Sleman menggunakan skema Compressed Natural Gas (CNG) Clustering.

CNG Clustering dipakai karena Sleman belum terjangkau oleh jaringan pipa transmisi maupun distribusi gas bumi.

Maka dari itu, gas bumi dari Blora diangkut dalam bentuk CNG menggunakan truk Gas Transport Module (GTM).

Kemudian, dikompres untuk diturunkan tekanannya sebelum disalurkan ke rumah-rumah pelanggan.

Sampai dengan saat ini, jaringan gas untuk rumah tangga di Sleman sudah terpasang sebanyak 3.500 sambungan Rumah (SR) dari target sebanyak 7.000 SR.

Jumlah pelanggan disebut akan terus meningkat seiring dengan infrastruktur jargas yang terus dibangun di wilayah ini.

Arief mengatakan layanan gas bumi untuk rumah tangga merupakan bentuk kewajiban PGN melaksanakan public service obligation.

Baca juga: Semakin Terintegrasi, Pembayaran Tagihan Gas Bumi Jargas Bisa Lewat Aplikasi MyPertamina

"Jadi PGN berkewajiban untuk melayani masyarakat. Selain melayani masyarakat, kami menuju program net zero emission,” ujarnya.

Program jargas juga diharapkan dapat mengurangi impor LPG, sekaligus juga mengurangi penggunaan LPG bersubsidi.

Arief pun mengimbau agar tim PGN yang bertugas di area Yogyakarta dapat menggencarkan sosialisasi pemanfaatan jargas kepada masyarakat, termasuk edukasi terkait keselamatan penggunaan gas bumi.

Mengingat Yogyakarta merupakan wilayah pengembangan baru, maka penting untuk mengedukasi masyarakat yang wilayahnya dilalui pipa jargas.

Saat inspeksi ini, Arief berkesempatan mengunjungi pelanggan sekaligus melakukan gas in. Di situ, ia juga menyampaikan terkait keamanan.

“Keamanan adalah nomor satu bagi kita. Maka penting diinformasikan bahwa kalau gas bumi sifatnya lebih ringan udara," tutur Arief.

"Kalau ada kebocoran, gas bumi mudah terdeteksi karena diberi aroma pembau, sehingga valve bisa segera ditutup oleh pelanggan,” jelasnya.

Salah seorang pelanggan bernama Maria mengungkap alasan mengapai ia menggunakan jargas.

Ia menyebut jargas lebih aman dan bisa digunakan selama 24 jam, sehingga ia tertarik menggunakannya.

“Pembayarannya juga gampang menggunakan mobile banking, e-wallet atau di jaringan mini market terdekat,” kata Maria.

Pelanggan lain bernama Ita, yang saat Arief hampiri sedang dilakukan gas in di rumahnya, juga menyatakan antusiasme seperti Maria.

Ita bercerita bahwa sebelumya keluarga dia menggunakan tabung gas beberapa macam ukuran. Lalu, ia mendengar kabar PGN menawarkan untuk konversi ke gas bumi.

Usai memanfaatkan jargas, ia menyebut tak lagi risau kehabisan gas karena dapat digunakan setiap saat dan pembayaran bisa secara online.

"Saya berharap PGN bisa mensosialisasikan ke ibu-ibu bahwa gas yang dipakai dari PGN lebih bagus, baik dari sisi keamanan dan efisiensi,” ujar Ita.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini