News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ekonomi Lesu Datangkan Peluang Baru Bagi Bisnis Waralaba, Jangan Lupa Selektif Agar Tidak Boncos

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Konferensi pers penyelenggaraan FLEI Busines Show 2024 di Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2024. Kegiatan ini akan diselenggarakan di JCC Jakarta oleh Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) bersama KADIN Indonesia dan Panorama Group.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisnis waralaba selama ini dinilai berkontrubusi cukup besar bagi perekonomian Indonesia. Dukungan Pemerintah untuk mendorong industri waralaba di Indonesia tumbuh lebih pesat lagi juga dinilai memadai.

Ini antara lain ditandai dengan keputusan Pemerintah merevisi peraturan tentang bisnis waralaba seperti terbitnya PP Nomor 35 Tahun 2024 tentang Waralaba.

"Revisi tersebut menunjukkan sikap serius Pemerintah mendorong tumbuhnya bisnis waralaba di Indonesia agar makin berkontribusi terhadap perekonomian. Perlu diketahui, bisnis waralaba adalah salah satu segmen bisnis yang pulihnya cepat pasca pandemi Covid-19," ungkap Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) Levita Ginting Supit, di konferensi pers di Jakarta hari ini, Rabu (2/10/2024).

Baca juga: Pakar Ungkap Tiga Faktor Agar Bisa Bersaing di Bisnis Waralaba, Inovasi Apa yang Mesti Dilakukan?

Levita menjelaskan, bisnis franchise sampai saat ini masih akan terus berkembang. "Kalau kita lihat saat ini selalu ada franchse baru yang muncul, itu tanda bisnis ini masih terus berkembang. Waralaba asing pun kini juga terus masuk ke Indonesia," kata dia.

Dia mengatakan, sebelum masuk ke Indonesia, waralaba asing akan melakukan riset dulu. Diantaranya dengan memantau tren perekonomian di neara yang akan dijajaki sebelum memutuskan masuk.

Menurutnya, Indonesia pasar yang kondusif bagi bisnis waralaba dari luar negeri, selain juga bagi pebisnis lokal. Buktinya, pertumbuhan ekonomi di kuartal III dan IV 2024 masih terjaga positif sebesar 5,1 sampai 5,2 persen. 

"Pertumbuah ekonomi di kuartal II 2024 menurut BPS masih di atas 5,04 persen," kata dia.

Baca juga: Pameran Waralaba IFRA 2024 Bidik Transaksi Rp 1,5 Triliun

Waralaba Makanan dan Minuman Menjanjikan

Levita memaparkan, industri makanan minuman merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi RI dan tercatat tumbuh 5,53 persen, disusul serta sektot perdagangan yang tumbuh 4,8 persen secara tahunan atau yoy.

"Franchise internasional melihat perekonomian Indonesia stabil. Itu membuat banyak waralaba baru yang membuka bisnis di Indonesia."

Dia mengatakan, waralaba asing umumnya membidik di segmen middle up dan mengincar kawasa premium untuk membuka bisnis makanan dan minuman seperti restoran. Di Jakarta, mereka banyak membuka di kawasan Gunawarman, SCBD, Jalan Sudirman sampai Jalan MH Thamrin.

"Restoran-restoran dari franchise asing di wlayah itu sellau penuh, Itu artinya daya beli di segmen ini masih bagus," bebernya.

Baca juga: Konsentrasi Waralaba Ada di Jawa, Saat IKN Ramai Berpotensi Meluas ke Kalimantan

Perlu Strategi Memulai Bisnis Waralaba, Ini Tipsnya

Konsultan waralaba Burang Riyadi dari Franchise Academy Indonesia menambahkan, untuk memulai bisnis franchise, investor harus cermat dan jeli ketika mencari partner master franchise-nya.

"Harus yang benar-benar cocok. Kalau  partnernya nggak bagus, bisnis nggak akan tahan lama.

"Aturan baru dari Pemerintah tentang bisnis waralaba mengharuskan agar pebisnis yang akan mewaralabakan bisnisnya, harus sudah menghasilkan untung dulu."

"Lalu, pilih master franchie yang sudah punya pengalaman dan reputasi bisnis di bidangnya. Ada investor yang beli waralaba tapi ingin itu jadi investasi pasif. Itu tidak mngkin, bisnis waralaba harus terus ditangani langsng dan diawasi dan kelola langsung," beber Burang Riyadi.

Dia juga menyarankan, agar calon investor memilih franchise yang mau mengajari berbisnis supaya investor calon mitra juga ikut sukses.

"Cari yang bersedia memberikan training, memberi support seperti suplai bahan bakunya. Saat akan beli franchise, tanyakan ke mitra franchise lain yang sudah duluan membeli hak firanchise-nya dari mereka, apakah setelah dijalani bisnisnya menguntungkan atau tidak," saran Burang Riyadi.

Levita menambahkan, untuk menjembatani masyarakat yang ingin terjun di bisnis waralaba WALI bersama KADIN Indonesia akan menyelenggarakan FLEI Business Show 2024 untuk mempertemukan investor global dengan para pelaku bisnis lokal dan internasional. 

Kegiatan ini  akan berlangsung pada 25-27 Oktober 2024 di Jakarta Convention Center bekerja sama dengan Panorama Group Franchise Academy Indonesia dan akan diikuti ratusan exhibitor dari berbagai sektor untuk bisnis waralaba, lisensi, dan berbagai solusi bisnis seperti reseller, distributor, hingga kemitraan.

Menurut Rulief Harjianto, Project Manager FLEI, kegiatan ini tidak hanya fokus pada waralaba dan lisensi, tetapi juga menciptakan platform yang lebih komprehensif untuk pelaku bisnis dari berbagai sektor.

"Melalui acara ini, kami ingin memperkuat jaringan bisnis, mendorong kolaborasi strategis, dan membuka peluang investasi baru," kata dia.

Rulief menjelaskan, FLEI Business Show 2024 akan terdiri dari Hosted Buyer Program Internasional, Business Conference dan Coaching seputar Strategi Memulai Waralaba, pameran internasional, serta Kompetisi Championship Latte Art Tingkat Nasional bekerja sama dengan Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) untuk para barista berbakat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini