Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memesan pembangunan infrastruktur difokuskan bukan hanya di Pulau Jawa, melainkan seluruh daerah di tanah air agar tercipta Indonesia sentris.
Hal tersebut disampaikan Menhub Budi merespons soal 10 tahun kepemimpinan Presiden RI Jokowi sejak tahun 2015 hingga 2024.
"Berkaitan dengan konektivitas itu biasanya dilengkapi dengan Indonesia sentris. Jadi kita tidak bertumpu pada pembangunan di Pulau Jawa, tetapi juga, bukan juga, tetapi memprioritaskan pembangunan di luar Pulau Jawa," kata Menhub Budi kepada Tribunnews saat ditemui di Kementerian Perhubungan, Jumat (4/10/2024).
Menhub Budi mengatakan, Presiden Jokowi juga kerap mengingatkan kolaborasi antar stakeholder dalam setiap program di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mendukung konektivitas sehingga berdampak baik kepada masyarakat.
Baca juga: Apa Saja Infrastruktur yang Dibangun Selama 10 Tahun Era Jokowi? Ini Jawaban Menteri Basuki
Kerap kali kata Menhub Budi, Presiden Jokowi memberikan target yang perlu dicapai untuk Kemenhub beserta panduan untuk mendorong konektivitas itu terbangun di seluruh wilayah, terutama menyoal anggaran dengan memperhatikan prioritas.
"Buat prioritas sehingga tekanan pembangunan itu terjadi di berbagai tempat. Nah, itu di eksekusi. Di eksekusi dengan 10 Bali Baru, di eksekusi dengan sejumlah KEK, PSN, sehingga tugas kepada kami adalah bagaimana satu, menunjang kegiatan pariwisata, yang kedua adalah menunjang kegiatan-kegiatan ekonomi yang menjadi prioritas dari negara," ucap Menhub Budi.
"Sehingga satu sisi kita memperhatikan jangkauan di luar Jawa, yang kedua, fokus pada titik-titik yang memang bisa memberikan suatu movement atau perubahan yang besar," sambungnya.
Menhub Budi mencontohkan dukungan konektivitas melalui pembangunan infrastruktur di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan salah satu destinasi super prioritas dari Kementerian Ekonomi dan Pariwisata (Kemenparekraf) sehingga menciptakan dampak bagi masyarakat.
"Kita membangun Labuan Bajo, kita membangun Toba, kita membangun Wakatobi, dan sebagainya. Itu adalah satu konsepsi yang deliver, satu sisi konektivitas, tetapi konektivitas itu menghubungkan tempat-tempat di luar Jawa, dan secara fokus itu dikembangkan," tutur dia.
Menurut Menhub Budi, kunci sukses dari hal tersebut adalah kolaborasi baik dari kementerian terkait maupun dengan stakeholder lain. Sebab dia meyakini bahwa pembangunan infrastruktur ini tidak bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan satu pihak saja.
"Kami harus memiliki sinergi dengan kementerian PUPR, dengan kementerian-kementerian lain. Lalu, juga dengan yang namanya pelaku-pelaku, operator. Ada operator bus, ada operator kapal, ada pemain airline, dan sebagainya," jelasnya.
Meski begitu, Menhub Budi mengaku bahwa tugas-tugas yang dia emban selama menjadi menteri dalam kabinet Presiden Jokowi dilakukan dengan senang hati walaupun tantangannya sangat berat.
"Singkat kata, dua hal yang ditanyakan tadi, yang alhamdulillah kita lakukan, dan saya merasa enjoy dengan tantangan yang tidak ringan itu, dan bisa melaksanakan tugas dari Presiden itu," paparnya.