TRIBUNNEWS.COM - Ketika Anda membeli BBM atau menggunakan gas elpiji di rumah, pernahkah bertanya-tanya bagaimana semua produk tersebut sampai ke tangan konsumen?
Pertanyaan sederhana namun menggelitik itu datang dari Ferry Hakim, Senior Manager Exploration & Development RH Petrogas Companies in Indonesia, dalam kuliah umum dan sharing session SKK Migas - RH Petrogas Companies dan jurnalis media energi di kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Bandung, Kamis (3/10/2024).
Di hadapan ratusan mahasiswa Fikom Unpad, Ferry memaparkan proses produksi minyak dan gas di sektor hulu. "Eksplorasi adalah aktivitas yang sangat kompleks, penuh risiko, dan memerlukan biaya tinggi," kata Ferry.
Tahapannya pun penuh liku. Dalam kuliah umum tersebut, Ferry pun menerangkan, "Mulai dari menentukan lokasi, berapa besar cadangannya, seberapa yakin kita, dan apakah nilainya masih ekonomis?"
Untuk tiap titik yang dibor, lanjut Ferry, butuh biaya besar, itu pun belum tentu memperoleh hasil sesuai prediksi. "Dengan modal besar, teknologi tinggi dan waktu yang tidak sebentar, chance of success sumur eksplorasi rata-rata hanya 20-25 persen," tutur Ferry.
Dengan semua kompleksitas ini, SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) memerlukan media dan lembaga pendidikan, seperti Unpad sebagai tempat publikasi serta sosialisasi atas manfaat atau multiplier effect kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas.
Baca juga: Buka Banyak Peluang, Menko Marves Apresiasi SKK Migas Atas Penerapan Digitalisasi Hulu Migas
Kepala Program Studi Jurnalistik Fikom UNPAD Panda Yudhapramesti memuji inisiatif SKK Migas dan KKKS seperti RH Petrogas untuk berbagi informasi soal industri hulu migas kepada mahasiswa, khususnya mahasiswa jurnalistik.
"Karena untuk menjadi jembatan informasi yang baik, harus mengerti struktur persoalan pada isu yang kalian tekuni dalam setiap aspek industri," ujar Yudhapramesti.
Yudhapramesti berharap kuliah umum dan sharing session kali ini akan memberi insight baru kepada mahasiswa, terutama seputar industri hulu migas.
"Pengetahuan dan pengalaman harus diperoleh dari orang-orang yang mengalami langsung. Supaya dapat memberitakan secara presisi, dan mengerti bagaimana menjembatani realitas di lapangan dan kepentingan publik. Karena itulah fungsi jurnalis yang sesungguhnya," ucap Yudhapramesti.
"Mudah-mudahan apa yang dibagikan hari ini akan menjadi bekal berharga buat kalian," tutup Yudhapramesti.
Di acara sharing session ini turut hadir Media Relation SKK Migas Suhendra Atmaja, Pemimpin Redaksi Ruangenergi.com Godang Sitompul, dan News Anchor iNews TV Dhiandra Mugni.
Baca juga: Tingkatkan Produksi Migas Nasional, Kepala SKK Migas Inspeksi Langsung Proyek FPSO Marlin Natuna