Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam dua periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), program Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah menyalurkan dana hingga ribuan triliun.
Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mengungkap, berdasarkan data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP), realisasi penyaluran KUR dari 2015 hingga 30 September 2024 adalah sebesar Rp 1.739 triliun kepada 48 juta debitur UMKM.
Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Yulius mengungkapkan bahwa program ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi pelaku UMKM, yang dianggap sebagai pilar utama perekonomian nasional.
Baca juga: Penyaluran KUR Bank Mandiri Per Kuartal III 2024 Tembus Rp32 Triliun
"KUR menawarkan suku bunga yang sangat rendah, yaitu 6 persen. Seandainya dia pinjam secara komersial mungkin bisa sekitar 15 persen. Sisanya itu subsidi oleh pemerintah," katanya dalam konferensi pers di kantor KemenKopUKM, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2024).
Yulius juga menyebutkan bahwa penyaluran KUR mencapai puncaknya pada tahun 2022, dengan total realisasi sebesar Rp 365,5 triliun untuk 7.615.497 debitur.
Menurutnya, 2022 jadi tahun dengan jumlah penyaluran terbesar karena dampak pandemi COVID-19 sangat besar pada akses pembiayaan.
"Jadi memang dampak pandemi kemarin itu sangat besar sekali pengaruhnya kepada akses pembiayaan, karena itu tentu pemerintah memberikan porsi yang paling besar di dalam memberikan aset pembiayaan biar warga itu bisa bangkit kembali," ujar Yulius.
Ia turut mengungkap bahwa sebagian besar penyaluran KUR, hampir 90 persen, disalurkan kepada usaha mikro.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi bank yang paling banyak menyalurkan KUR, menyuplai hampir 70 persen dari total penyaluran.