TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Eksportir Sayuran dan Buah Indonesia (AESBI) dan PT Trans Digital Cemerlang (TDC) membenarkan Perkembangan transaksi digital mempersingkat jalur distribusi bagi para pelaku usaha.
Ketua AESBI Sandy Widjaja mengatakan transaksi digital turut membantu perkembangan dalam perdagangan di dunia usaha sayuran dan buah di Indonesia.
"Transaksi digital di Indonesia cukup pesat dimana sekarang dari sumber bisa menjualkan hasilnya langsung ke end user," ujar Sandy di Jakarta, Jumat (11/10/2024).
Sandy menjelaskan di sisi lain perkembangan transaksi digital turut memberikan dampak terhadap pelaku usaha.
Baca juga: Ketergantungan Warga Terhadap QRIS Semakin Tinggi, Sosialisasi Perlu Dimaksimalkan
Misalnya, menyebabkan terjadinya pengurangan suplai hingga harga yang lebih tinggi dari sebelum adanya digitalisasi transaksi.
"Untuk pelaku eksportir menjadi pekerjaan ekstra mencari produk produk yang kompetitif untuk di ekspor," imbuh Sandy.
Sedangkan, kata Sandy, transaksi digital misal penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), turut membantu mempercepat terjadinya sistem pembayaran.
Misalnya, dapat memotong antrean panjang ketika pembayaran bisa lebih cepat.
"Kita kan' barang yang mudah rusak dan perlu banyak perhatian, dengan sistem pengkodean semua barang yang mudah rusak harus mendapat prioritas dan perhatian penuh tanpa harus menyimpan barang yang bisa membusuk karena antrian yang lama atau ditaruh di bawah sinar matahari," terang Sandy.
Indra, praktisi dan juga Dirut Utama PT TDC yang merupakan perusahaan keuangan digital membenarkan efisiensi dan keuntungan yang dirasakan oleh penguna QRIS.
“Contohnya produk kami, Poskulite yang menyediakan layanan QRIS. Tidak perlu bayar untuk diunduh, gratis, dan fiturnya mudah dipelajari,” ujarnya.
Ia mencontohkan fitur Kasirku di posku lite merupakan fitur utama untuk berjualan. Dengan Fitur Kasirku, pengguna dapat menerima pembayaran secara fleksibel melalui Cash, QRIS, dan Bank Transfer.
“Jadi, baik pelanggan yang ingin membayar tunai maupun yang lebih suka transaksi digital dapat dilayani dengan mudah,” tambahnya.
Indra mengatakan saat ini pihaknya sedang mengembangkan PPOB atau Payment Point Online Bank yakni sistem pembayaran secara online dengan memanfaatkan fasilitas perbankan.