Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Industri Baterai Indonesia atau Industry Battery Corporation (IBC) bersama CBL International Development Pte. Ltd mendirikan perusahaan patungan untuk manufaktur sel baterai di Karawang, Jawa Barat.
Direktur Utama IBC, Toto Nugroho menyampaikan, kerja sama ini merupakan upaya strategis IBC dalam mendorong program hilirisasi nikel dan pengembangan industri baterai terintegrasi, serta dalam rangka mengembangkan rantai pasok baterai kendaraan listrik mulai dari hulu hingga ke hilir.
"Kami ingin mengembangkan proyek ini secara bertahap dengan tujuan untuk menginvestasikan sejumlah total 1,18 miliar dolar AS dan mencapai total kapasitas produksi 15 GWh per tahun, yang akan cukup untuk memenuhi permintaan domestik dan global," kata Toto dalam keterangan resminya, Kamis (17/10/2024).
Baca juga: Bukan di Indonesia, Baterai Dua Motor Listrik Baru Honda Dibuat di Negara Ini
General Manager of International Business Manufacturing Operations of CATL, Gordon An mengatakan, proyek pabrik baterai merupakan komponen kunci dalam membangun rantai dan ekosistem industri kendaraan listrik dan baterai listrik di Indonesia.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, menyampaikan, IBC dapat menjadi pemain utama yang mampu mengundang investor dan mitra untuk masuk pada market atau industri baterai.
"Kita juga harus cepat, agile dan adaptif dalam mengeksekusi proyek ini. Kita harus mengamati perubahan teknologi yang muncul di bidang kendaraan listrik, sehingga kita dapat menjadi lebih kompetitif. Harapannya, pada tahun 2027 kita sudah bisa melihat hasil JV (perusahaan patungan)," tuturnya.
Dalam kerja sama ini, IBC terlibat dalam rantai nilai di segmen hilir antara lain, manufaktur baterai material, manufaktur sel baterai dan daur ulang baterai.