Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, mengemukakan tujuh strategi yang dapat membantu Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dalam periode pemerintahan Prabowo Subianto.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara Gen8 Talk di FX Sudirman, Jakarta Pusat, pada Kamis, 17 Oktober 2024.
7 Strategi Pertumbuhan Ekonomi
1. Infrastruktur Terintegrasi
Arsjad menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang terintegrasi, mudah diakses, dan terjangkau.
Ini mencakup pembangunan transportasi yang tidak hanya terfokus di Jakarta, tetapi juga di daerah lain di Indonesia.
2. Ketahanan Kesehatan
Pembangunan ketahanan kesehatan dan transformasi pelayanan kesehatan menjadi fokus kedua.
Arsjad mengungkapkan perlunya pemerataan rumah sakit di daerah pelosok, terutama di wilayah yang minim fasilitas kesehatan.
> “Bayangkan di satu kabupaten di NTT tidak ada dokter. Kita perlu memastikan akses kesehatan yang lebih baik,” ujar Arsjad.
3. Ketahanan Energi
Ketahanan energi, termasuk adopsi kendaraan listrik, menjadi strategi ketiga.
Arsjad menegaskan perlunya menerapkan gaya hidup berkelanjutan sebagai langkah awal menuju ketahanan energi.
> “Sustainability mulai dari rumah. Bawa tumbler, itu adalah langkah kecil yang signifikan,” tambahnya.
4. Akselerasi UMKM
Strategi keempat adalah mengakselerasi pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Menurut Arsjad, UMKM berkontribusi lebih dari 90 persen lapangan kerja di Indonesia.
> “Semakin banyak UMKM yang tumbuh, semakin kuat ekonomi kita,” ungkapnya.
5. Penguatan Basis Manufaktur
Arsjad juga menekankan perlunya memperkuat basis manufaktur melalui reindustrialisasi dan memperluas ekspor, dengan fokus pada produk seperti baterai listrik.
6. Pusat Pengembangan Bisnis Hijau
Strategi keenam adalah membangun pusat pengembangan bisnis hijau terbesar di dunia.
Inovasi dalam teknologi menjadi kunci untuk mencapai tujuan ini.
7. Ekosistem Ketahanan Pangan
Terakhir, Arsjad menekankan pentingnya membangun ekosistem ketahanan pangan, yang memerlukan adopsi teknologi dan inovasi.
“Dari inovasi bisa muncul teknologi yang kita butuhkan. Kita tidak bisa terus bergantung pada teknologi luar,” tutup Arsjad.
Dengan tujuh strategi ini, Kadin Indonesia optimis dapat berkontribusi hingga 80 persen terhadap target penambahan Produk Domestik Bruto (PDB) yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang diharapkan.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).