Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen.
Apa saja tantangannya?
Ekonom Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Teuku Riefky mengatakan, untuk mencapai target tersebut artinya perlu pengeluaran yang lebih besar.
"Spending dari government, lalu juga investasi yang harus meningkat secara signifikan, dan pertumbuhan-pertumbuhan spending produktif lainnya. Nah, ini salah satunya memang coba dicapai oleh pemerintahan berikutnya dari sisi kementerian keuangan," ujar Teuku Riefky saat diwawancara Rabu (23/10/2024).
Baca juga: Menteri Rosan: Kadin Berperan Penting dalam Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Riefky menjelaskan, bahwa target lain pemerintah memang meningkatkan tax ration hingga 23 persen. Di sisi lain, pemerintah perlu meningkatkan investasi baik dari dalam dan luar negeri.
Maka, kementerian-kementerian terkait perlu meningkatkan nilai investasi tersebut. Selain itu, menurut Riefky, saat ini terjadi perlambatan pertumbuhan sektor manufaktur atau industri.
"Nah ini yang sering kita kenal dengan istilah deindustrialisasi prematur. Ini juga yang membuat kemudian terjadinya banyak PHK, karena kemudian produktivitas sektor industri terus menurun. Jadi saya rasa memang kunci utamanya ini adalah mendorong atau revitalisasi sektor-sektor industri dalam negeri," tambah Teuku Riefky.
Menurutnya, untuk mendorong pertumbuhan sektor manufaktur dibutuhkan nilai investasi yang cukup besar. Karena itu, peran Kementerian Investasi akan cukup sentral dalam mendorong pertumbuhan ekonomi 8 persen melalui jalur investasi.
"Selain itu juga perlu memastikan bahwa iklim bisnis, iklim investasi, iklim dunia usaha di Indonesia ini bisa kemudian diperbaiki secara optimal," katanya.
Dia mencontohkan, perlunya memperbaiki nilai indeks korupsi di Indonesia.
Dengan begitu kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia akan meningkat.