Menurut Reza, kerja sama antara Hungaria dan Indonesia, melalui transfer pengetahuan, dapat memperkuat ekosistem keamanan siber Indonesia.
"Kadin, khususnya Komite Bilateral Indonesia-Hungaria dan Kroasia, melihat adanya potensi transfer pengetahuan untuk membangun sistem keamanan yang mandiri, dengan mengandalkan keahlian dari pihak Hungaria, terutama dalam bidang analisis malware,” ujar Reza.
Diskusi FGD ini dimulai dengan pembahasan mengenai tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mendeteksi dan menganalisis malware.
Kompleksitas dan variasi jenis malware yang semakin beragam membuat proses pelacakan menjadi sulit, terutama saat serangan yang dilakukan menggunakan teknik-teknik canggih yang dirancang untuk menghindari deteksi.
Para peserta diskusi menyoroti perlunya pendekatan yang lebih efektif dalam menghadapi ancaman-ancaman ini, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap infrastruktur kritis nasional.
Selain itu, FGD ini juga mengangkat pentingnya pendekatan kolaboratif dalam memperkuat pertahanan siber nasional.
Diskusi menggarisbawahi bahwa teknologi antivirus tradisional perlu dilengkapi dengan alat analisis malware canggih untuk mencapai deteksi ancaman yang optimal.
Integrasi antara berbagai perangkat lunak keamanan dan kolaborasi lintas sektor diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas Indonesia dalam menghadapi serangan yang terus berkembang dari waktu ke waktu.