Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkap ekspor menjadi salah satu pengungkit pertumbuhan ekonomi yang memberikan kontribusi cukup besar.
Kemendag menargetkan angka ekspor Indonesia bisa tumbuh 7-10 persen guna mencapai target pertumbuhan ekonomi yang dipatok Presiden Prabowo Subianto sebesar 8 persen.
Baca juga: RI Ekspor Pakan dan Induk Udang ke Brunei Darussalam, Nilainya Tembus Rp 1 Miliar
"Untuk mendukung pertumbuhan tersebut, ekspor Indonesia harus tumbuh 7-10 persen," kata Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Fajarini Puntodewi dalam acara Gambir Trade Talk (GTT) di Jakarta, dikutip Rabu (20/11/2024).
Pertumbuhan ekspor ditargetkan tumbuh bertahap. Dari mulai menjadi 7,1 persen dengan nilai 294,45 miliar dolar AS pada 2025, meningkat hingga 9,64 persen pada 2029 dengan nilai 405,69 miliar dolar AS.
Baca juga: Tiongkok Masih Jadi Negara Utama Ekspor RI di Oktober 2024
Kemendag pun telah menyiapkan tiga fokus program agar bisa mencapai pertumbuhan ekspor yang diinginkan.
Pertama, pengamanan pasar dalam negeri, sehingga produk lokal dapat berdaya saing menjadi tuan rumah di pasar dalam negeri.
Kedua, perluasan pasar ekspor dengan meningkatkan pangsa pasar produk ekspor Indonesia di pasar global.
Ketiga, peningkatan UMKM ‘Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor' untuk mendorong kontribusi ekspor UMKM terhadap ekspor nasional.
Baca juga: Naik 10,69 Persen, Ekspor Indonesia Bulan Oktober 24,41 Miliar Dolar AS
Puntodewi menegaskan perlu adanya kebijakan, pendorong, dan sektor kunci yang mampu menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk mencapai target tersebut.
"Salah satu kuncinya adalah ekspor yang tumbuh tinggi," pungkasnya.