Selain itu, POLY juga menghadapi tekanan signifikan terhadap modal kerja dan belanja modal seiring proses restrukturisasi utang perusahaan yang tak kunjung selesai sejak 2005.
Penghentian pabrik yang telah eksis selama tiga dekade ini akan berdampak pada koreksi pendapatan tahunan POLY hingga 52 persen.
Dalam periode 60 hari sejak penghentian operasional, Manajemen POLY akan mereposisi model usaha untuk menyesuaikan konfigurasi produk yang akan ditawarkan pada saat pabrik kembali dioperasikan.
POLY tengah bernegosiasi dengan pihak ketiga dalam rangka memperoleh pendanaan modal kerja baru dan aktif menindaklanjuti sejumlah kerja sama dengan pihak eksternal untuk memaksimalkan fasilitas produksi perusahaan.
"Kami secara proaktif mempercepat pembahasan konsep restrukturisasi dengan semua kreditur untuk memberi akses yang normal bagi perusahaan ke perbankan," jelas Direksi Perseroan.