News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Lewat Industri Manufaktur, Masyarakat Bisa Apa?

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi proses pembuatan mobil di Pabrik Daihatsu di Karawang, Jawa Barat.

Hal itu dalam rangka peningkatan nilai tambah di dalam negeri serta mendukung pengembangan industri berbasis sumber daya alam sebagai bagian dari upaya pengembangan industri strategis nasional.

Kepala Center of Industry, Trade, and Investment INDEF Andry Satrio Nugroho menilai bahwa saat ini industri logam dasar sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Industri logam dasar selama beberapa tahun ke belakang selalu menunjukkan pertumbuhan sebanyak double digit meski tengah menunjukkan tren penurunan. Pada 2021 sebesar 15,79 persen, 2022 sebesar 14,8 persen, 2023 sebesar 14,3 persen.

"Ini kan salah satunya karena ada gebrakan hilirisasi tersebut. Nah, gebrakan-gebrakan seperti inilah yang menurut saya harus dilakukan," kata Andry ketika dihubungi Tribunnews secara terpisah.

"Kalau tidak (dilakukan), saya rasa lupakan saja pertumbuhan 8 persen tersebut karena pastinya tidak akan ke mana-mana," ujarnya.

Andry juga mengungkapkan lima subsektor industri manufaktur lainnya yang turut memberi kontribusi besar terhadap industri pengolahan nonmigas, yaitu makanan minuman, kimia, farmasi, alat elektronik, alat angkutan, dan tekstil.

Lima subsektor tersebut menjadi kunci untuk menopang industri manufaktur Indonesia secara keseluruhan.

Andry mengatakan bahwa agar pelaku industri itu bisa lebih yakin dengan pasar dalam negeri, mereka harus diberikan jaminan bahwa produknya akan terserap.

"Investor dan pelaku industri hanya butuh itu sih sebetulnya, mereka bisa terjamin untuk produk-produknya bisa terserap di dalam negeri," ucap Andry.

Apabila mereka bisa mendapatkan permintaan yang pasti, kinerja akan semakin membaik, yang pada akhirnya dapat membuat mereka mengekspansi bisnisnya.

Agar bisa ikut membantu memberi pelaku industri kepastian pasar, masyarakat juga dapat turut andil dengan membeli barang lokal, contohnya dari sektor tekstil.

Pelaku usaha di sektor tekstil perlu diberi kepastian bahwa produk mereka dapat diserap secara lokal. Di sini lah letak salah satu peran kontribusi masyarakat.

Awalil menilai peran masyarakat dalam hal ini adalah mencintai produk dalam negeri.

Sebagaimana diketahui, selama empat tahun terakhir, pemerintah gencar menggaungkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) untuk terus mendongkrak peningkatan belanja produk industri dalam negeri.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini