TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan dan pelaku usaha dari Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisi RI di pasar halal global.
Berbagai cara dilakukan, misalnya melalui partisipasi aktif di MENA Halal Fair 2024, yang digelar di ICE BSD, Tangerang, 6–8 Desember 2024, maupun berkontribusi dalam webinar internasional yang diselenggarakan oleh Russian Export Center.
Rangkaian acara ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem halal Indonesia, mendukung UMKM, dan memanfaatkan peluang perdagangan dengan negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara atau Middle East North Africa (MENA), serta Rusia.
Fokus Perdagangan Halal Indonesia-Mesir
Dalam diskusi International Business Talk: Business Opportunities Indonesia X MENA, CEO Halalin, Yuliana Zahara Mega, menekankan pentingnya kolaborasi strategis untuk mendorong produk halal Indonesia di pasar global.
Baca juga: 13 Juta UMKM Ditargetkan Dapat Sertifikasi Halal di 2025, BPJPH Siapkan 4 Strategi
“Kolaborasi dengan negara-negara MENA, khususnya Mesir, adalah langkah strategis untuk memperluas pasar halal Indonesia. Dengan inovasi digital dan penerapan sertifikasi halal, kami memastikan produk halal Indonesia mampu bersaing di tingkat global,” kata Yuliana Zahara Mega.
Hal ini mendapat dukungan dari Minister Plenipotentiary of Egypt, Mr. Wael Samir.
"Perdagangan halal antara Indonesia dan Mesir memiliki potensi besar. Dengan penerimaan produk halal Indonesia di Mesir, kolaborasi ini dapat meningkatkan perdagangan dan memperkuat hubungan bilateral," kata Wael.
Yuliana Zahara juga menggarisbawahi pentingnya sertifikasi halal untuk UMKM.
“Sertifikasi halal dan SJPH adalah langkah strategis untuk UMKM naik kelas. Ini tidak hanya memperbaiki administrasi, tetapi juga menambah nilai produk sehingga mampu bersaing di pasar domestik maupun global,” kata Yuliana.
Pasar Halal Rusia Jadi Sorotan
Sementara dalam webinar yang diselenggarakan Russian Export Center, Andi Ahmad Prabowo, Chief Product Officer Halalin, membahas potensi pasar kosmetik halal di Indonesia.
“Indonesia adalah pasar kosmetik halal terbesar di dunia. Dengan sistem halal yang ketat, seperti Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH), kami memastikan produk yang masuk ke pasar Indonesia tetap sesuai regulasi dan standar halal,” ujar Andi.
Sementara dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Sertifikasi Halal pada Sabtu, 7 Desember 2024 lalu, Intan Septiani Rosa, Direktur Halalin Academy, memberikan panduan praktis kepada UMKM tentang proses sertifikasi halal.
“Proses sertifikasi halal sebenarnya sederhana selama pelaku usaha mempersiapkan elemen kuncinya, seperti bahan baku halal dan SOP proses produk halal. Dengan platform Certification Assistance Platform (CAP), UMKM dapat dengan mudah mengurus sertifikasi halal,” ujarnya.