News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tahun Depan Pemerintah Tak Akan Impor Garam Hingga Gula, Menko Zulhas: Keren kan?

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi petani garam di Bangkalan, Madura. Tahun depan pemerintah tidak akan mengimpor garam lagi.

Penyetopan impor gula akan dilakukan beriringan dengan peningkatan produktivitas tebu.

Zulhas mengaku telah meninjau sejumlah lahan tebu dengan beberapa pihak, di antaranya adalah PT Perkebunan Nusantara III (PTPN).

Di lahan-lahan tersebut, berbagai varietas tebu baru telah dikembangkan. Sistem tanam juga sudah ditingkatkan.

Ia pun mengatakan produktivitas tebu pada tahun ini juga telah bertambah dari 2,2 juta ton menjadi 2,4 juta ton. Peningkatan ini bahkan terjadi saat pemerintah belum melakukan pengembangan lahan tebu.

Zulhas memperkirakan tahun depan produksi bisa meningkat menjadi 2,6 juta ton. Oleh karena itu, pemerintah telah memutuskan tidak akan mengimpor gula pada 2025.

Komoditas keempat yang tidak akan diimpor adalah jagung. Tahun lalu total impor jagung Indonesia disebut Zulhas sebesar 1,8 juta ton.

Zulhas mengatakan bahwa jagung untuk kebutuhan industri dan konsumsi sama saja, hanya berbeda cara memetiknya.

"Saya tanya, jagung untuk industri itu sama jagung konsumsi apa bedanya? Sama ternyata. Jagungnya itu bibitnya sama, cuma beda cara metiknya saja. (Jagung industri itu) metiknya bagus, pengeringannya bagus, tidak ada kandungan aflatoksin," jelasnya.

Ia pun mengatakan akan meminta PTPN lahan seluas 300 hektare seperti di Jawa Barat dan Jawa Tengah untuk membantu produksi jagung. Bibitnya akan berasal dari Kementerian Pertanian.

Setelah itu, pemerintah akan membeli silo untuk alat mengeringkan jagung dan dijadikan sebagai percontohan.

"Bibitnya dari (kementerian) pertanian. Kita beli silo Untuk mengeringkan dengan bagus, kasih percontohan. Masa enggak bisa? Kalau yang lain bisa masa kita enggak bisa?" kata Zulhas.

"Nah oleh karena itu, kami tahun depan sudah memutuskan kemarin tidak akan impor lagi jagung konsumsi," sambungnya.

Sementara itu, untuk kebutuhan industri, jagung masih akan diimpor, tetapi tidak sebanyak tahun lalu yang sebesar 1,8 juta ton.

Zulhas mengatakan impor jagung untuk kebutuhan industri akan dilakukan setengah dari itu, yaitu sebesar 900 ribu ton.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini