Terutama pada tahap awal, setelah kasus pertama di China ditelusuri kembali pada November 2019.
Padahal dokter di China menyadari, mereka sedang menghadapi penyakit ini pada akhir Desember 2019.
Zhong Nanshan, seorang ahli epidemiologi Tiongkok terkemuka mengatakan, tanpa intervensi yang kuat, coronavirus tidak akan dihilangkan.
"Saya pikir banyak negara harus mengambil tindakan berdasarkan mekanisme intervensi yang ditemukan oleh Tiongkok."
Baca: Virus Corona Mewabah, Chika Jessica Bagikan Masker Gratis di Tanah Abang
"Kontrol hulu adalah cara kuno tetapi efektif," kata Zhong dalam konferensi pers, Rabu (18/3/2020), melansir dari South China Morning Post.
Menurut Zhong, ada empat hal yang penting dalam pengendalian virus Covid-19.
"Poin inti adalah empat dini yaitu pencegahan dini, deteksi dini, diagnosis dini, dan karantina dini," ungkapnya.
Kematian global akibat penyakit mematikan ini juga mencapai 8.000, yang sebagian besar berasal dari Tiongkok.
Lebih dari 200.000 orang di seluruh dunia kini telah terinfeksi oleh virus corona.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pusat pandemi kini telah pindah ke Eropa.
Jumlah kasus di Italia dan negara-negara lain di benua itu melonjak.
"Sekarang Eropa sedang mengalami gelombang pertama wabah. Jumlah kasus yang dikonfirmasi masih akan bertambah."
"Saya sarankan mereka mengambil langkah-langkah yang lebih kuat untuk bertahan."
"Mereka harus menguji dan mengarantina keluarga, tidak melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, jangan menunggu sampai gejala muncul," kata Zhong.
Zhong juga mengatakan, China telah 'membayar' harga tinggi dalam pengendalian wabah corona.
"Saya tidak mengatakan cara (China) adalah satu-satunya cara atau cara terbaik."
"Situasi bervariasi dari satu negara ke negara. China telah 'membayar' harga tinggi pada ekonomi, untuk membuat masyarakat menjadi sehat," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Maliana)