TRIBUNNEWS.COM - Bill Gates, pendiri Microsoft, sudah memberi peringatan soal penyakit mematikan sejak lama, jauh sebelum wabah virus corona (Covid-19) menjangkiti berbagai negara.
Pada Maret 2015 lalu, Gates sempat menyinggung soal kesiapan manusia menghadapi epidemi.
Dalam tayangan video TED, Gates mengatakan ketakutan terbesarnya saat kecil adalah perang nukir.
Namun, ia mengungkapkan risiko besar yang dihadapi saat ini bukanlah perang, melainkan sebuah virus.
"Jika sesuatu membunuh lebih dari 10 juta orang di beberapa dekade mendatang, sepertinya itu adalah sebuah infeksi virus mematikan daripada sebuah perang," tutur Bill Gates.
Baca: PM Inggris Boris Johnson Klaim Akan Atasi Covid-19 dalam 3 Bulan, Beli Ratusan Ribu Alat Tes Corona
Baca: Darurat Corona Diperpanjang, Ramadhan dan Idul Fitri 2020 Dipastikan dalam Suasana Waspada Covid-19
"Bukan misil, tapi mikroba," tegasnya.
Gates pun menyebutkan alasan mengapa risiko besar yang mengancam manusia saat ini adalah virus.
Pasalnya, selama ini kebanyakan orang berfokus pada investasi untuk mencegah nuklir.
Sementara untuk menghentikan sebuah epidemi, hanya dipersiapkan sangat sedikit biaya.
"Kita tidak siap menghadapi epidemi selanjutnya," katanya.
Bill Gates kemudian mencontohkan Ebola, virus yang tidak dihadapi secara baik oleh orang-orang.
Dilansir Wikipedia, wabah Ebola paling parah sepanjang sejarah terjadi pada 2014 di Afrika Barat.
Masih mengutip tayangan TED, ia mengungkapkan, penyebaran Ebola terjadi bukan karena sistem pencegahan yang tak baik.
Melainkan karena kita tidak memiliki sistem tersebut.