News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Avigan, Obat Flu Asal Jepang Diklaim China Efektif Sembuhkan Corona

Penulis: Daryono
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemerintah China mengklaim Avigan, obat flu asal Jepang, efektif menyembuhkan pasien virus corona.

TRIBUNNEWS.COM - Otoritas China mengumumkan obat anti flu merek Avigan yang dikembangkan Jepang dapat dijadikan sebagai obat untuk mengatasi virus Corona atau Covid-19.

Dikutip dari media Jepang NHK, Rabu (18/3/2020), Direktur Pusat Nasional untuk Pengembangan Bioteknologi China, Zhang Xinmin, mengatakan obat Avigan efektif untuk menyembuhkan pasien Corona.

Hal itu disampaikan Zhang Xinmin pada konferensi pers, Selasa (17/3/2020) kemarin. 

Efektivitas obat Avigan untuk menyembuhkan pasien Corona berdasarkan uji klinis oleh dua organisasi medis di Negeri Tirai Bambu itu. 

Baca: Apa Itu Avigan? Obat Corona Asal Jepang yang Dipesan Jokowi Sebanyak 2 Juta Butir

Zhang Xinmin mengatakan tes obat itu dilakukan di Kota Wuhan dan Shenzen, China dengan melibatkan 240 dan 80 pasien di dua kota itu.

Menurut dia, berdasarkan tes di Wuhan, didapatkan hasil rata-rata 2,5 hari bagi pasien Corona untuk menurunkan suhu pasien Corona kembali normal.

Hal ini berbeda pada pasien yang tidak diberi obat, dimana mereka membutuhkan 4 hari untuk suhunya kembali normal.

Ia melanjutkan, pasien yang diberi obat Avigen mampu menghilangkan batuk dalam waktu rata-rata 4 hari, berbeda dengan yang tidak diberi obat membutuhkan waktu 6 hari.

Zhang Xinmin menambahkan, sejauh ini, obat tersebut tidak memiliki efek samping.

Dalam tes di Shenzhen, Direktur mengatakan mereka yang awalnya positif Corona dan diberi obat berubah menjadi negatif setelah rata-rata empat hari.

Sementara yang tidak diberi obat butuh rata-rata 11 hari.

Percobaan juga menemukan foto sinar X yang mengkonfirmasi adanya peningkatan kondisi paru-paru sekitar 91 persen pada pasien yang diberi obat.

Sedangkan pasien yang tidak diberi obat hanya mengalami peningakatn 62 persen.

Mengutip The Guardian, Fujifilm Toyama Chemival yang mengembangkan obat itu, yang dikenal sebagai Avigan pada 2014, menolak memberi komentar atas klaim pejabat China tersebut. 

Baca: Yang Harus Dilakukan saat Berada di Area Sebaran dan Tips Agar Terhindar dari Virus Corona

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini