Namun, saham perusahaan mereka menguat pada hari Rabu setelah adanya pernyataan Zhang.
Dokter di Jepang juga menggunakan obat yang sama dalam studi klinis pada pasien Corona dengan gejala ringan hingga sedang.
Mereka berharap obat itu mampu mencegah virus berkembang pada pasien.
Tetapi sumber di Kementerian Kesehatan Jepang menyatakan obat itu tidak efektif pada orang dengan gejala yang lebih parah.
"Kami telah memberikan Avigan kepada 70 hingga 80 orang, tetapi tampaknya tidak berfungsi dengan baik ketika virus sudah berlipat ganda," kata sumber itu kepada Mainichi Shimbun.
Untuk diketahui, hingga saat ini, belum ada obat yang disepakati banyak pihak mampu menyembuhkan pasien Corona yang saat ini telah menjadi wabah global.
WHO telah menetapkan penyebaran Corona sebagai pandemi.
Dokter di Australia Klaim Temukan Obat
Sebelumnya, di Australia, seorang dokter mengklaim timnya mungkin telah menemukan obat untuk melawan virus corona.
Diberitakan TribunnewsWiki.com yang mengutip Daily Star, ia adalah peneliti asal University of Queensland Centre for Clinical Research, David Paterson.
Menurut laporan yang diterima Daily Star, Profesor David Paterson berharap pasien bisa mencoba obat pada akhir Maret 2020.
"Ini 'pengobatan yang berpotensi efektif' yang harus dipertimbangkan untuk uji coba medis skala besar segera."
"Apa yang ingin kita lakukan saat ini adalah uji coba klinis besar di seluruh Australia, melihat 50 rumah sakit, dan apa yang akan kita bandingkan adalah satu obat, versus obat lain, versus kombinasi dari dua obat," kata Paterson pada kepada news.com.au.
Baca: Kabar Gembira, Balita di Sleman Positif Virus Corona Dinyatakan Sembuh oleh Dokter
Menurut laporan, obat itu berfokus pada sekitar dua obat.