Penggunaan Masker Kain
Selain masker bedah, ada pula masker kain, masker N95, dan full face respirator atau masker yang menutupi seluruh wajah.
Menurut Erlina, masker kain dapat digunakan masyarakat yang sehat ketika berada di tempat umum.
"Masker kain ini bisa digunakan masyarakat yang sehat, digunakan di tempat umum, dan fasilitas lainnya," kata Erlina. .
Namun, Erlina menjelaskan, masker kain tidak dapat memproteksi masuknya berbagai jenis partikel.
Sehingga, ketika menggunakan masker ini, mayarakat tetap harus menjaga jarak sekitar 1 hingga 2 meter.
Masker inipun tidak disarankan untuk digunakan tenaga medis.
"Tapi tetap menjaga jarak 1 sampai 2 meter karena masker kain ini tidak bisa memproteksi masuknya semua partikel," terangnya.
"Ini tidak disarankan bagi tenaga medis karena itu tadi, bahwa 40 sampai 90 persen partikel dapat menembus masker, dan tentu saja idealnya dikombinasikan dengan pelindung wajah," sambungnya.
Erlina menerangkan, masker kain ini tidak dapat mencegah keluarnya droplet berukuran kecil ketika pemakai masker batuk atau bersin.
"Pencegahan keluarnya droplet saat bersin atau batuk pada pemakai, kalau yang dropletnya besar iya bisa, tapi kalau dropletnya kecil tidak bisa masker kain ini," tegasnya.
"Jadi efektifitas filtrasinya adalah pada partikel dengan ukuran 3 mikron, itu bisa 10 hingga 60 persen partikel bisa dicegah," sambungnya.
Menurut Erlina, meskipun masker kain dapat dipakai berulang namun masker ini juga perlu untuk dicuci.
Erlina pun menganjurkan pencucian masker menggunakan detergen ataupun dengan air panas.