TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kantor Staf Presiden (KSP) mencetuskan program aplikasi 10 rumah aman yang bisa menjadi energi sosial baru bagi publik.
Peluncuran aplikasi yang didukung Kementerian Komunikasi dan Informasi ini menjadi rujukan bagi seluruh lapisan masyarakat agar bersama-sama menghadapi wabah virus corona atau Covid-19.
"Aplikasi ini berisi informasi seputar Covid-19, apa yang dibutuhkan dan dapat dilakukan masyarakat saat di rumah serta memastikan lingkungan tetap aman sebagai antisipasi penyebaran virus corona," ujar Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko dalam pernyataannya, Jumat(3/4/2020).
Dengan hadirannya program tersebut diharapkan bisa semakin menguatkan ukhuwah umat di tengah social distancing imbas dari wabah Covid-19.
Dilakukan secara gotong royong, program ini ternyata makin menguatkan sisi humanisme antar warga yang berada #diRumahSaja.
Baca: Dampak Corona, Lebih dari 1.000 Hotel Tutup, Karyawan Cuti Tanpa Gaji hingga PHK
Publik tampaknya mulai merindukan statusnya sebagai makhluk sosial.
Saling berinteraksi satu sama lainnya untuk menghasilkan beragam karya produktif.
Atmosfer tersebut kental terasa dari tiap aktivitas pengambilan data program 10 Rumah Aman.
Setiap hari petugas mengukur suhu per zona Rukun Tetangga (RT) berkeliling.
Melakukan pencatatan suhu badan, termasuk informasi gejala munculnya Covid-19.
Baca: Waspada Mata Merah dan Berair Bisa Jadi Gejala Covid-19, Ini Penjelasan Dokter Spesialis
“Sikap positif dari warga menjadi modal utama untuk memerangi Covid-19. Kepedulian warga tentu akan menekan pergerakan jumlah positif Covid-19. Mata rantai sebarannya otomatis terputus. Lebih dari itu, kami berharap sikap gotong royong dan tingginya kepedulian warga terus berlanjut,”ujar Moeldoko.
Salah satu yang sudah menerapkan aplikasi tersebut adalah warga di Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Mereka sangat antusias mengikuti program tersebut.
Baca: Pasien Covid-19 Sebagian di Antaranya Alami Gangguan Saraf, Apa Kata Ahli?
“Kami terharu dengan sambutan warga yang luar biasa. Mereka sangat antusias dan selalu menunggu petugas yang datang setiap hari. Kalau tahu para petugas datang, mereka langsung berdiri di depan pintu. Meski tetap jaga jarak, ada nuansa persaudaraan baru yang muncul. Itu muncul dari gesturnya yang hangat,” ujar Ketua RT.8/RW.9 Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, Zainal.
Setiap hari, kata Zainal para petugas ukur suhu harus memastikan suhu warga di wilayahnya berada di bawah 37,5 derajat celcius.