News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Mobil Jenazah Korban Covid-19 Antre di TPU Tegal Alur, Waktu Penguburan Cukup 15 Menit

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mobil jenazah antre untuk memakamkan jenazah dengan SOP Covid-19 di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (5/4/2020).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mobil-mobil ambulans membawa jenazah sesuai prosedur dan ketetapan untuk korban terpapar virus Corona 2019 atau (Covid-19) tampak antre memanjang di tempat pemakaman umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (5/4/2020) sore.

Tanpa raungan sirene, mobil-mobil tiba mengusung peti mayat. Data hingga kemarin sore, korban meninggal Covid-19 mencapai 198 orang di seluruh wilayah Indonesia.

Mobil-mobil ambulans datang menurunkan jenazah ke Blok AA I TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.

Lokasi ini dipilih untuk pemakaman jenazah dengan protap Covid-19.

Mereka yang dimakamkan tidak semuanya positif, bahkan ada yang statusnya pasien dalam pemantauan (PDP) atau orang dalam pemantauan (ODP).

Wartawan TribunJakarta.com mengamati suasana selama satu jam di TPU Tegal Alur, setidaknya ada enam mobil jenazah yang datang.

Deretan liang lahat dengan jumlah banyak sudah disiapkan di TPU Tegal Alur untuk memakamkan jenazah dengan SOP Covid-19, Minggu (5/4/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/e) (Tribun Jakarta)

Bukan hanya ambulans milik Dinas Pemakaman DKI Jakarta, juga ada mobil jenazah milik Suku Dinas Pemakaman Jakarta Utara dan swasta, Dompet Dhuafa.

Tiap satu mobil jenazah diikuti minimal oleh satu mobil yang mengangkut para keluarga.

Beberapa sepeda motor juga ikut mengiringi, kendati jumlahnya tak sebanyak pemakaman biasa.

Kendaraan yang terparkir di area makam lebih ramai ketimbang kendaraan yang melintas di jalanan di depan TPU Tegal Alur.

Baca: Mantan Perdana Menteri Libya Mahmoud Jibril Meninggal Dunia karena Virus Corona

Lantaran banyaknya jenazah yang harus dimakamkan, mobil jenazah harus antre.

"Sekarang emang lebih banyak yang datang," ucap seorang penggali makam.

"Hari ini aja (sampai pukul 15.00 WIB) sudah 10 jenazah yang dimakamkan," imbuh petugas tadi.

Mobil jenazah yang antre baru diperbolehkan mendekat setelah jenazah yang lebih dulu dimakamkan, sudah diziarahi keluarganya.

Proses pemakaman jenazah dengan protap Covid-19 memang relatif cepat. Setiap pemakaman, memerlukan waktu sekira 15 menit.

Makam Tanpa Nisan

Petugas makam telah mempersiapkan liang lahat dalam jumlah banyak. Jenazah yang datang kondisinya di dalam peti dan dibalut plastik sehingga tinggal memasukkan ke liang lahat.

Lalu petugas makam tinggal menguruk tanah.

Pusara makam bagi para jenazah yang dimakamkan dengan protap Covid-19 tak dilengkapi dengan papan nisan.

Hanya gundukan tanah saja sebagai tanda bahwa itu adalah makam yang sudah terisi.

Baca: Sembuh dari Virus Corona, Andrea Dian Tak Keluarkan Biaya saat Dirawat di RS Rujukan dan Wisma Atlet

Sedangkan keluarga baru diperbolehkan mendekat setelah lubang makam selesai ditutup.

Mereka harus mengenakan masker dan disemprot disinfektan saat akan mendekati dan setelah dari pusara makam.

"Memang Standar Operasional Prosedur (SOP) pemakamannya begitu," ucap petugas itu.

Petugas yang enggan disebutkan namanya ini mengaku, sejak beberapa hari terakhir jumlah jenazah yang dimakamkan makin banyak ketimbang sepekan lalu.

Deretan liang lahat dengan jumlah banyak sudah disiapkan di TPU Tegal Alur untuk memakamkan jenazah dengan SOP Covid-19, Minggu (5/4/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/ Elga Hikari Putra) ((TRIBUNJAKARTA.COM/ Elga Hikari Putra))

Bahkan, area makam di Blok AA I untuk jenazah protap Covid-19 sudah semakin melebar hingga ke tempat yang pekan lalu jadi area parkir mobil jenazah.

Saat ini, sudah ada puluhan lubang yang disiapkan untuk memakamkan para jenazah yang dilakukan dengan SOP Covid-19.

"Karena memang jumlahnya makin banyak sekarang," ujarnya.

Adi, petugas makam TPU Tegal Alur, mengatakan proses penggalian lubang makam sejak beberapa hari terakhir ini telah menggunakan ekskavator.

Baca: Jadwal Acara TV Hari Ini, Senin 6 April 2020: Film Focus di Trans TV dan Film Furious 7 di GTV

Selain digali menggunakan alat berat, jarak antara makam saat ini juga terlihat lebih pendek dibanding makam umum yang ada di TPU Tegal Alur.

Bila di makam umum jarak antar makam sekira 1,5 meter, maka untuk jarak antar makam jenazah dengan SOP Covid-19 hanya sekira satu meter saja.

Berdasarkan data hingga Minggu (5/4/2020) sore, sudah ada 210 jenazah di TPU Tegal Alur yang dimakamkan dengan SOP Covid-19.

Jumlah tersebut berasal dari 135 jenazah yang dimakamkan di Blok Unit Islam dan 75 jenazah yang dimakamkan di Unit Kristen dan Unit Buddha yang ada di TPU Tegal Alur.

Adi mengatakan, jenazah yang dimakamkan dengan SOP Covid-19 ini tak hanya yang sudah positif Covid-19 atau corona.

"Mereka yang masih berstatus PDP atau ODP juga kita lakukan dengan protokol Covid-19," katanya.

Korban Bertambah

Penyakit akibat virus Corona 2019 (Covid-19) menjangkit di 208 negara dan dua kapal pesiar internasional; Diamond Princess dan Holland America Line’s MS Zaandam.

Data sampai Minggu (5/4/2020) pukul 19.30 WIB, korban positif terpapar berjumlah 1,2 juta orang atau tepatnya 1.217.724 kasus.

Baca: Polri Pelototi Jagat Maya, Bidik Penyebar Hoaks dan Penghina Penguasa

Korban meninggal 65.832 jiwa dan sembuh 253.744 pasien.

Warga Amerika Serikat yang tertular masih menduduki jumlah terbanyak yakni 311.637 bertambah 280 dalam 24 jam terakhir.

Warga meninggal 8.454 jiwa dan sembuh 14.828 pasien.

Kemudian warga Spanyol 130.759 terjangkit, meninggal 12.418 jiwa dan sembuh 30.080.

Peringkat 3 adalah Italia, 124.632 positif, 15.362 jiwa meninggal dan sembuh 38.080 pasien.

Setelah proses pemakaian selesai, keluarga dipersilakan memanjatkan doa di makam almarhum di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020). Sebelum mendekati makam, keluarga harus memakai masker dan lebih dulu disemprot disinfektan. Setelah dari makam, kembali disemprot disinfektan. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra) ((TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra))

Korban terpapar di Jerman dan Perancis juga bertambah, dan melebihi jumlah korban di negeri asal-usulnya Covid-19 yakni China.

Di dalam negeri, penyebaran Codiv-19 di Indonesia bertahan di 32 provinsi.

Dua provinsi lainnya, yakni Nusa Tenggara Timur dan Gorontalo tidak ditemukan Covid 19.

Juru Bicara Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengumumkan, data sampai sampai Minggu (5/4/2020) pukul 15.40 WIB adalah 2.273. Jumlah sembuh 164 pasien dan meninggal 198 jiwa.

Baca: Hari Ini PM Jepang Deklarasikan Darurat Kesehatan

Penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta paling banyak. Terkonfirmasi 1.124, sembuh 56 pasien, dan meninggal 95 jiwa.

Kemudian di Jawa Barat terkonfirmasi 252, sembuh 12, meninggal 28 jiwa.

Lalu di Jawa Timur terkonfirmasi 188 kasus, sembuh 30 pasien, dan meninggal 11 jiwa.

Tingkat kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia tergolong tinggi dibandingkan dengan negara-negara terinfeksi virus corona lainnya di dunia.

Melansir BBC (4/4/2020), persentase kematian akibat penyakit ini tampak rendah yakni antara 1 persen dan 2 persen.

Tetapi, angka tersebut tidak dapat diandalkan. Sebab, saat ini masih ada ribuan orang dirawat akibat Covid-19 masih berpeluang meninggal, sehingga angka kematian bisa lebih tinggi.

Mungkin juga angka kematian bisa lebih rendah jika banyak kasus ringan tidak dilaporkan.

Pemeriksaan data oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dari 56.000 pasien menunjukkan 6 persen menjadi sakit kritis, gagal paru, gagal organ dan memiliki risiko kematian; 14 persen mengalami gejala parah, kesulitan bernapas dan sesak napas; dan 80 persen mengalami gejala ringan, demam, batuk, dan beberapa mungkin menderita pneumonia.

Petugas mengangkat jenazah pasien virus corona atau Covid-19 yang meninggal untuk dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (25/3/2020). Pemprov DKI Jakarta menyediakan dua taman pemakaman umum (TPU) untuk pasien virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni TPU Tegal Alur dan TPU Pondok Ranggon. (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Sementara, orang yang lebih tua, dan mereka yang memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (asma, diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi), lebih cenderung menjadi sakit parah.

Mulai Wajib Masker

Juru Bicara Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengimbau masyarakat untuk mulai menggunakan masker saat berada di luar rumah.

Hal itu sesuai dengan rekomendasi World Health Organization (WHO) dalam menekan penyebaran virus corona.

"Kita jalankan masker untuk semua, masker bedah dan masker N95 hanya untuk tenaga medis. Kita tidak pernah tahu orang tanpa gejala banyak sekali di luar. Oleh karena itu, lindungi diri kita, semua menggunakan masker pada saat keluar rumah," ujarnya saat konferensi pers di kantor BNPB, Jakarta Timur, Minggu.

Yuri menyebut masker untuk masyarakat adalah masker berbahan kain. Masker tersebut dipakai tidak lebih dari 4 jam.

"Gunakan masker kain, masker kain bisa dicuci dengan cara direndam menggunakan sabun. Maskernya digunakan tidak lebih dari 4 jam, ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan," lanjutnya.

Yuri juga mengatakan kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun juga harus dijaga.

"Kita tidak pernah tahu karena banyak sekali kasus, di samping cuci tangan dengan sabun selama 20 detik, ini kunci bagi kita, untuk mengedalikan dan memberantas penyakit ini," ujarnya. (Tribun Network/elg/rez)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini