TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Budi Cahyono (43) warga Kemijen Semarang Timur mengaku menyesal dan meminta maaf telah menampar seorang perawat di Klinik Pratama Dwi Puspita, Semarang, Jawa Tengah, Kamis lalu.
Sembari terisak sedu sedan Budi bercerita terpaksa menampar Dwi Puspita karena diminta mengenakan masker saat hendak diperiksa di klinik.iwajibkan memakai masker.
Padahal saat ini saat terjadi wabah virus corona, semua orang yang pergi berobat ke rumah sakit atau klinik d
Padahal saat itu dia memohon agar anaknya yang sakit diperiksa terlebih dahulu.
"Saat itu saya bingung sebab saya akan memeriksakan anak yang sedang sakit panas dan batuk tapi disuruh pakai masker," ujarnya saat konferensi pers di Kantor Polrestabes Semarang, Minggu (12/4).
Dia mengaku sangat menyesal atas perbuatannya.
"Saya cuma menggetok wajah perawat itu, bukan melakukan penganiayaan," ujar Budi.
Diberitakan sebelumnya, sebuah video seorang pasien menampar perawat klinik di Semarang viral di media sosial.
Video rekaman CCTV ini terutama ramai beredar di Instagram dan Grup WhatApp.
Peristiwa tersebut terjadi di Klinik Pratama Dwi Puspita, Semarang.
Terlihat pasien laki-laki tersebut menampar korban setelah diperingatkan untuk mengenakan masker.
Video tersebut berdurasi 58 detik. Pasien laki-laki itu tampak berdiri di depan meja korban.
Pada detik ke-43, pelaku yang mengenakan baju panjang dan celana panjang itu menampar kepala korban.
Polrestabes Semarang berhasil meringkus Budi Cahyono (43) warga Kemijen Semarang Timur yang melakukan tindakan pemukulan terhadap Hidayatul Munawaroh (30), perawat di Klinik Pratama Dwi Puspita.